Musi Rawas, Sriwijaya Media – Dalam kontestasi politik apapun, termasuk pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Organisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Mura memastikan tidak pernah masuk dalam pusaran politik praktis.
Bahkan, hingga saat ini Banser NU Mura tetap netral dan tidak memihak kepada pasangan calon (paslon) yang tengah bertarung dalam Pilkada Mura 2020.
“Soal adanya nama organisasi Banser NU yang masuk dalam SK Tim Pemenangan salah satu paslon Pilkada Mura itu tidak benar dan kami tetap diposisi netral, tidak memihak ke paslon manapun,” kata Kasat Korcab Banser NU Mura, Komandan Fuad Bahtiar (17/11/2020) didampingi Perwakilan Kasatkoryon dan kader Banser NU di tiap Kecamatan dalam Kabupaten Mura.
Dia menegaskan bahwa organisasi Banser NU Mura tidak boleh dibawa ke ranah politik praktis.
Dia menjelaskan bahwa Banser merupakan organisasi badan semi otonom GP Ansor atau badan otonom NU dari GP Ansor yang secara organisasi tidak boleh memihak dalam kontestasi elektoral apapun.
Kader Banser siap mengabdikan diri menjaga kiai, bangsa, agama, bahkan negara sekalipun. Oleh karena itu, jika ada oknum tertentu mengatasnamakan Banser NU Mura untuk mendukung paslon tertentu, secara tegas tidak benar karena secara organisasi Banser NU Mura tidak pernah membahas persoalan tersebut.
“Atas nama kader Banser NU Mura secara tegas mengimbau kepada berbagai pihak agar tidak membawa organisasi Banser NU ke dalam pusaran politik praktis,” tutur Fuad Bahtiar
Apabila ada kader Banser mengatasnamakan pribadi memihak kepada paslon tertentu, pihaknya menghormati hal itu dan tidak mengaitkan dengan organisasi Banser NU.
“Kami akan mengadakan road show ke desa-desa, menjumpai para kader Banser NU agar tidak lagi resah akibat pencatutan nama organisasi Banser NU dalam tim salah satu paslon,” jelasnya
Fuad mengatakan bahwa pihaknya meminta kepada pihak terkait dengan rasa hormat agar segera mengklarifikasi mengapa nama organisasi Banser NU ada dalam SK tim pemenangan paslin nomor urut 1 (Hj Ratna Machmud-Hj Suwarti) agar jelas dan terang benderang.
“Siapa yang mengusulkan dan siapa yang bertanggung jawab akan hal itu. Ya, ini sangat penting untuk dijelaskan ke publik agar jelas. Sekali lagi saya tegaskan bahwa secara organisasi Banser NU tidak berpolitik praktis, termasuk dalam pilkada Mura 2020,” jelas Fuad. (Zul)