Padang, Sriwijaya Media – Suasana pagi di Kota Padang dihidupkan oleh olahraga bersepeda yang dikenal dengan gowes. Saat ini komunitas bersepeda tumbuh bagaikan jamur di musim penghujan, dipicu pandemi Covid-19 yang tengah melanda Sumatera Barat (Sumbar) dan Indonesia pada umumnya sejak Maret 2020 lalu.
“Olahraga bersepeda di Sumbar sudah tumbuh dan hidup semenjak zaman penjajahan Belanda. Semakin berkembang sejak Sumbar menggelar Tour de Singkarak sejak tahun 2009, agenda wisata internasional rutin dilakukan tiap tahun, dan hanya istirahat tahun 2020 karena Covid-19,” kata H Nofrijal, MA., yang menginisiasi pembentukan komunitas sepeda Go Gowes Genre Ranah Minang (3G RM) saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (16/1/2021).
Menurut dia, pada lustrum ke-5, komunitas sepeda 3G RM akan terus mengembangkan pola silaturahmi ke bidang sosial dan sadar bencana. Karena bersepeda juga sekaligus ikut melestarikan lingkungan, dan menghirup udara bersih tanpa terlalu banyak polusi.
Pejabat Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama ini melanjutkan dihari libur, terutama di akhir pekan, komunitas gowes hilir mudik pada kawasan jalan wisata di Kota Padang. Lebih khusus lagi di sepanjang Jalan Samudra atau yang dikenal dengan Jalan Tapi Laut (Taplau).
Dinamika wisata pantai ini juga mendorong usaha kecil dan mikro, khususnya jajanan kampung atau tradisional tumbuh mengikuti perkembangan orang dan seleranya.
“Para perantau Kota Padang dan Sumbar jadi rindu pulang ke kampung karena ingin merasakan enaknya katupek pitalah, lamang jo tapai, sala lauak, sarabi bakuah, lompong sagu, cindua durian, sate sapi, teh talua, dan lainnya,” terangnya.
Selain itu, mantan Sekretaris Utama dan Deputi Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini mengatakan, Pemerintah Kota Padang yang didukung Pemerintah Provinsi Sumbar dan Tungku Tigo Sajarangan (alim ulama, ninik mamak, cerdik pandai) telah melengkapi jalan wisata taplau ini dengan berbagai fasilitas, diantaranya 2 masjid megah di pangkal dan ujung jalan yang bernama masjid Al-Mujahiddin dan Al-Hakim, juga ada warung panjang, rumah makan dan restoran, serta lapak-lapak souvenir.
Sebagai bagian dari perkembangan zaman, 3G RM yang bermarkas di BKKBN Sumbar, rutin mengayuh sepeda bersama minimal 2 kali sebulan.
“Kegiatan 3G RM tidak hanya untuk bersilaturahminya antar sesama anggota yang tercatat sebanyak 50 orang, tapi juga untuk mengunjungi kelompok kegiatan (Poktan) Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana), seperti kelompok dan kader Bina Keluarga Balita, Kelompok Bina Keluarga Remaja, Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor, Pusat Informasi Konseling Remaja, Kelompok Bina Keluarga Lansia, Kelompok Posyandu, dan lembaga swadaya masyarakat yang menjadi tulang punggung suksesnya program Bangga Kencana,” jelas Nofrijal.(jay/rel)