Sriwijayamedia.com – Wakil Ketua (Waka) Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, menegaskan bahwa Indonesia terus memperkuat diplomasi parlemen dengan negara-negara sahabat melalui dialog konstruktif dan kolaboratif.
Hal ini disampaikannya usai mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dalam serangkaian pertemuan bilateral dengan empat delegasi parlemen asing, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
“Hari ini, saya bersama Pak Gilang Dhielafararez mendampingi Ibu Ketua DPR RI dalam pertemuan bilateral dengan empat negara, yaitu Aljazair, Bahrain, Oman, dan Republik Ceko. Pertemuan ini penting untuk memperkuat kerja sama antarparlemen, sekaligus menegaskan sikap DPR RI dalam mendukung perdamaian global, termasuk isu Palestina,” ujar Irine Putri.
Pertemuan pertama berlangsung sejak pukjl 10.00 WIB dengan delegasi dari Aljazair yang diwakili oleh HE Mr Ibrahim Boughali, Speaker of the People’s National Assembly of Algeria.
Selanjutnya, DPR RI menerima delegasi dari Kerajaan Bahrain yang dipimpin oleh HE Mr Ahmed bin Salman Al Musalam, Speaker of the Council of Representatives.
Kemudian, di pukul 11.00 WIB dengan delegasi dari Kesultanan Oman yang dipimpin oleh HE Mr Khalid Hilal Nasser Al Maawali, Chairman of the Shura Council (Majelis A’Shura).
Terakhir, DPR RI bertemu dengan delegasi dari Republik Ceko yang hadir sebagai negara pengamat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), pada pukul 11.30 WIB.
Delegasi DPR RI dalam keempat pertemuan tersebut terdiri atas Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua BKSAP Irine Yusiana Roba Putri, serta anggota BKSAP Gilang Dhielafararez dan Mufti Anam, yang seluruhnya merupakan bagian dari BKSAP DPR RI.
“Selain menjalin hubungan yang lebih erat antarparlemen, pertemuan ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan pandangan Indonesia terhadap pentingnya solidaritas negara-negara OKI dan sahabat internasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tegas Irine.
Irine juga menekankan bahwa diplomasi parlemen akan terus dijalankan secara aktif untuk memperkuat peran Indonesia dalam percaturan global melalui jalur diplomasi legislatif.(raya)