Muratara, Sriwijaya Media – Terkait kisruh hancurnya peningkatan jalan penghubung Desa Air Bening dan Ketepat Bening menjadi polemik masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.
Dana Bantuan yang terealisasi melalui Bantuan Gubernur (Bangub) Sumsel tahun anggaran 2020 senilai Rp20 miliar dialokasikan di 4 Desa Rawas Ilir, yakni Desa Air Bening, Desa Ketapat Bening, Desa Pauh, dan Desa Pauh 1.
Terkait hal itu, anggota DPRD Muratara Dapil Rawas Ilir Pirsah H Lakoni angkat bicara. Menurut wakil rakyat ini, kehancuran jalan yang mengakibatkan jalan ambruk buah dari pemaksaan angkutan yang meleibihi kapasitas muatan.
“Saya perjelas bahwa rusaknya jalan itu bukan karena kurang kualitas, namun akibat dari keluar masuknya kendaraan perkebunan yang melebihi kapasitas semestinya,” terang Pirsah, Selasa (25/5/2021).
Dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga(PUBM) Kabupaten Muratara untuk segera melakukan pembenahan.
“Sekarang dalam proses pemeliharaan DPUBM. Jadi biar dinas terkait yang dapat melakukan perbaikan kerusakan jalan. Semoga dalam waktu dekat ini segera diselesaikan dan dapat difungsikan kembali,” ujar mantan Kades Ketapat Bening ini.
Pirsah menambahkan, dalam suatu kegiatan sudah pasti akan menuai polemik. Namun hal itu harus disikapi bijak oleh masyarakat, mengingat kemajuan daerah adalah tugas bersama.
“Dengan adanya informasi seperti ini kita ambil pelajaran bersama, semoga kedepan jalan kita, khususnya di Rawas Ilir mulus serta tanpa hambatan,” ucapnya .
Sementara mengenai rusaknya jalan tidak harus menyalakan pekerja (pemenang tender/rekanan), namun itu ada pemaksaan sebelum jalan dibuka.
“Ini ada upaya oknum tertentu yang ingin menjatuhkan reputasi saya. Disaat itu, Wakil Bupati Muratara (Wabup) beserta tim turun ke lokasi meminta jalan tersebut dibuka. Lagi-lagi rekanan yang disalahkan oleh masyarakat,” jelasnya.(Zul)