101 CPNS Sumsel Dilantik, Gubernur Deru Ingatkan Jangan Coba-Coba Mengundurkan Diri

Sebanyak 101 CPNS formasi tahun 2024 Sumsel resmi dilantik oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, di Auditorium Graha Bina Praja, Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (9/5/2025)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com- Sebanyak 101 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2024 Sumsel resmi dilantik oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, di Auditorium Graha Bina Praja, Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (9/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengucapkan selamat kepada CPNS yang baru saja dilantik.

Bacaan Lainnya

“Saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada keluarga yang telah menghantarkan putra, putri, kakak, adik, dan sebagainya menjadi abdi negara,” ujar Deru.

Menurut Deru, peristiwa hari ini menjadi sejarah buat para CPNS. Sebab, kalian sudah memilih untuk berkarir menjadi ASN.

Deru mengingatkan para abdi negara tidak mencoba-coba untuk mengundurkan diri menjadi PNS. Karena merasa ini bukan jalan pilihan hidupnya.

“Saya yakin yang mengundurkan diri itu meskipun dalam berbagai penilaian dan jenjangnya dia lulus, tapi itu bukan maunya. Bisa jadi dorongan orang tua, keluarga dan lainnya untuk ikut tes menjadi PNS,” ungkapnya.

Untuk itu, Deru berharap para CPNS bertanggung jawab atas keinginannya.

“Jangan sekali-kali mencoba untuk mengundurkan diri menjadi PNS. Kalian lulus itu karena tes, dan berdasar hasil dari kecakapan kalian sendiri,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BKD Provinsi Sumsel H Ismail Fahmi, S.IP., M.Si., menambahkan tercatat ada sebanyak 3 CPNS yang mengundurkan diri, karena mendapatkan pekerjaan di tempat lain, hingga tidak melengkapi berkas.

“Setelah kita terima pengunduran dirinya, kita umumkan pembatalan kelulusannya. Nanti kita usulkan ke BKN untuk memprosesnya. Tiga CPNS yang mengundurkan diri satu di formasi Doktor, Auditor di Inspektorat, dan 1 orang yang tidak melengkapi berkas ada di Pengadaan Barang dan Jasa,” urainya.

Dia mengaku ada sebanyak 185 formasi CPNS. Sayangnya, 81 tidak ada pelamarnya. Kendati demikian, pihaknya tetap mengusulkan kembali ke Menteri PAN RB.

Dia menyebut 85 formasi yang kosong berada di RS Siti Fatimah, Dinas Kesehatan, dan RS Ernaldi Bahar.

“Kendalanya karena gaji yang lebih menjanjikan berada di swasta ketimbang di pemerintah. Swasta lebih fleksibel jam kerjanya, beda dengan di pemerintah,” bebernya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *