Tangerang, Sriwijaya Media- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI) bekerjasama dengan Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa (YHPB) didukung oleh Harasuma Land (Suma Village), pengembang perumahan terkemuka dari generasi milenial membuat gerakan bakti sosial (baksos) “Pemuda dan Mahasiswa Bergerak Untuk Indonesia Harmoni; baksos kepada mahasiswa perantauan se-Indonesia dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19” di wilayah Tangerang, Banten.
Gerakan tersebut berkolaborasi dengan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi pemuda di Tangerang, juga dari kalangan pengusaha.
Sebanyak 200 lebih paket telah diserahkan kepada menerima bantuan tersebut yang digelar di Halaman Suma Village, Kelurahan Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, (10/8/2021).
Ketua Umum YHPB Aditya Yusma saat diwawancarai pada Kamis (12/8/2021) mengungkapkan kegiatan bersama Suma Village tersebut adalah rangkaian gerakan pemuda dan mahasiswa bergerak untuk Indonesia Harmoni bersama BNPT yang merupakan kegiatan baksos yang fokus kepada mahasiswa perantauan di Jadetabek, Serang, Banten, serta masyarakat terdampak pandemi.
“Kegiatan ini wujud pentingnya keterlibatan generasi milenial sebagai pintu-pintu penyebar semangat toleransi, kepedulian, serta mencegah tumbuhnya paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme di Indonesia. BNPT Milik Kita, Membangun Harmoni Bangsa,” kata Aditya Yusma.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, SE., MM., mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya bersama YHPB ini adalah upaya untuk mengakomodir atau menyatukan para pemuda dan mahasiswa dalam gugus tugas pemuda dan mahasiswa yang bergerak di bidang sosial.
“Rangkaian gerakan ini harus di gaungkan lebih besar dari kalangan pemuda dan mahasiswa. Jadi bagaimana generasi muda dan para mahasiswa ini peduli terhadap sesama anak bangsa, terutama peduli terhadap sesama mahasiswa, terutama mahasiswa perantauan yang ada di Jadetabek. Ini karena mereka mungkin ada yang kesulitan karena adanya pandemi Covid-19, ada yang kesulitan transportasi untuk pulang, kesulitan logistik ataupun mungkin kesulitan biaya kos dan sebagainya,” tutur Ahmad Nurwakhid.
Ahmad menambahkan, pihaknya bersama YHPB ini mengkolaborasikan antara pemuda, mahasiswa dengan para pengusaha yang selama ini sudah berupaya membangun, membantu kepada negara dan pemerintah melalui jalur yang lainnya.
“Nah ini kita libatkan para pemuda dan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi terutama di dalam menyumbangkan atau peduli sosial terhadap terdampak dari pandemi Covid-19 ini utamanya kepada para mahasiswa perantauan,” papar alumni Akpol tahun 1989.
Kabag Banops Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya bersama YHPB ini juga sebagai upaya meresonansi sekaligus menjadikan penyemangat atau motivasi bagi para pemuda dan mahasiswa di seluruh Indonesia, utamanya yang selama ini menjadi aktivis, untuk tidak hanya menyuarakan atau berdemonstrasi di jalan, tapi juga kegiatan lain berupa peduli terhadap sesama anak bangsa yang terdampak Covid-19.
“Tentu saja ini semua ditujukan bagaimana kita semuanya membangun para generasi muda, mahasiswa dan juga para pengusaha serta segenap elemen masyarakat bangsa dan negara untuk menjadikan sikap toleransi, sikap peduli terhadap sesama, sikap peduli sosial, saling gotong royong, membantu dan saling silaturahmi. Karena ini adalah bagian dari jati diri, budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Insya Allah ini akan ditiru oleh dunia di belahan bumi manapun,” jelas mantan Kapolres Gianyari.
Dia berpesan kepada para mahasiswa untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme-terorisme di kalangan generasi muda atau mahasiswa.
Menurut dia, radikalisme dan terorisme itu adalah proxy untuk menghancurkan agama dan menghancurkan bangsa dan negara.
“Maka kita menjaga, budayakan untuk selalu bersikap moderat, bersikap toleran, peduli terhadap kebersamaan, peduli terhadap budaya dan kearifan lokal yaitu silaturahmi dan gotong royong,” jelas mantan Kadensus 88/Anti Teror Polda DIY.(jay/rel)