Idrus Marham Apresiasi Ijtihad Politik BSNPG Dorong Perubahan Besar Sistem Pemilu di Indonesia

Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Tim Kajian Politik DPP Partai Golkar Idrus Marham/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Tim Kajian Politik DPP Partai Golkar Idrus Marham, menyambut positif gagasan Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) yaitu perlunya perubahan besar dalam sistem pemilu Indonesia.

Idrus menyebut langkah tersebut sebagai bentuk ijtihad politik yang bertujuan memperkuat serta menata sistem politik Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi ijtihad politik yang dilakukan Kepala BSNPG . Ini sebuah upaya serius agar demokrasi kita semakin berkualitas,” kata Idrus, dalam keterangan persnya, Minggu, (14/9/2025).

Menurut Idrus, usulan dan gagasan yang lahir dari BSNPG akan dikaji lebih dalam sebelum dilaporkan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Dia menegaskan, sebagai partai besar, Golkar memiliki tanggung jawab untuk mengawal arah demokrasi Indonesia agar tetap berpihak kepada rakyat.

“Demokrasi adalah anugerah sejarah yang harus dijaga. Golkar melalui BSNPG ingin memastikan agar politik tidak kehilangan martabatnya, dan pemerintah maupun parlemen benar-benar menjadi rumah rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, dalam momen pengukuhan kepengurusan BSNPG periode 2024–2029, Kepala BSNPG Syahmud Basrie Ngabalin menekankan perlunya perubahan besar dalam sistem pemilu Indonesia.

Menurutnya, demokrasi sejati tidak boleh berhenti pada pesta lima tahunan semata, melainkan harus tumbuh dari kesadaran dan tanggung jawab setiap warga negara.

“Selama ini rakyat hanya diposisikan sebagai pemilik hak suara. Mereka datang, memilih, lalu pulang. Padahal, suara bukan sekadar hak, tetapi juga mandat, janji, dan titipan masa depan bangsa,” ungkap Syahmud.

Syahmud menambahkan, pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, melainkan aktor utama dalam menentukan arah bangsa. Demokrasi, lanjutnya, adalah perjanjian antara rakyat dengan wakil yang dipilihnya.

Karena itu, rakyat harus memilih dengan kesadaran penuh, bukan karena iming-iming uang atau popularitas sesaat.

“Bayangkan rakyat memilih dengan hati yang sadar dan pikiran jernih. Wakil rakyat pun akan lahir dari suara tulus dan akan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab,” imbuhnya. (Adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *