Fadli Zon Lantik Pengurus Baru Organisasi Bundo Kanduang

Ketum IKM Fadli Zon melantik Nurdiati Akma menjadi Ketua Organisasi Bundo Kanduang beserta jajaran pengurus lainnya, di gedung Nusantara V DPD RI, Selasa, (21/2/2023)/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Fadli Zon melantik Nurdiati Akma menjadi Ketua Organisasi Bundo Kanduang beserta jajaran pengurus baru Organisasi Bundo Kanduang Periode 2022 – 2027.

Acara pelantikan pengurus Bundo Kanduang berlangsung di gedung Nusantara V DPD RI Selasa, (21/2/2023). Pelantikan berlangsung meriah dengan memakai adat Minang.

Dalam sambutannya, Fadli Zon berharap agar Bundo Kanduang yang dipimpin oleh Nurdiati Akma dapat menjadi motor untuk perempuan-perempuan Minang.

“Bundo Kanduang dapat meluruskan yang salah, dan ingatkan yang keliru. Walau di rantau, perempuan Minang tetap dapat berkarya dan menjadi penggerak. Menjadi ibu dan perempuan Minang. Saya kira punya tugas sangat berat karena menjadi ibu dari adat dan budaya Minang,” kata Fadli.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu juga mengatakan, peran strategis Bundo Kanduang diharapkan dapat diemban dan dimanifestasikan untuk berbagai bidang sosial, ekonomi keagamaan dan lainnya.

Bundo Kanduang, lanjut Fadli, dapat meluruskan dan memberikan nasihat yang benar di berbagai hal.

“Kita harapkan Bundo Kanduang dari pusat ini bisa berkembang hingga propinsi, kabupaten dan desa. Sebagai orang Minang kita harusnya bangga karena ternyata dari empat pendiri bangsa ini tiga di antaranya tokoh dari Sumbar, yakni Bung Hatta, Sultan Syahrir dan Tan Malaka,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Nurdiati Akma mengatakan, latar belakang dibentuknya Bundo Kanduang ini karena maraknya berbagai masalah, terutama permasalahan dekadensi mora, seperti maraknya kasus LGBT.

“Pendirian ormas Bundo Kanduang ini tidak terlepas dari mulai hilangnya adat yang dijunjung tinggi masyarakat Minang. Akibatnya LGBT pun telah ada di sana. Harusnya falsafah Minang itu ada di setiap pengkolan jalan untuk ingatkan betapa mulianya Falsafah dari nenek moyang kita,” ujar Nurdiati.

Nurdiati mengaku menemui kasus LGBT di Minang dan pesta dengan miras memang fakta yang telah terjadi di sana.

“Tugas Bundo Kanduang mencegah semakin marak hal-hal buruk itu dan segera mengaktifkan surau-surau di kampung seperti dulu. Juga segera membuat gedung dakwah Bundo Kanduang,” tegas Nurdiati. (adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *