Sriwijayamedia.com – Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) BSJB dan Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM-NUS) Wilayah DKI Jakarta menggelar aksi demonstrasi di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Selasa (11/3/2025).
Aksi ini mengusung tema “Presisi Hanya Narasi, Sucikan Polri di Bulan Suci” sebagai bentuk kritik terhadap kinerja kepolisian dalam penegakan hukum.
Aksi dipimpin oleh Koordinator Daerah BEM-NUS Pier Lailossa dan Rahmatul Fajrin, serta Koordinator Wilayah BEM SI BSJB Ahmad Fauzan.
Sejumlah Presiden Mahasiswa dari berbagai kampus turut hadir dalam unjuk rasa ini. Mereka menyoroti berbagai kasus yang melibatkan oknum kepolisian, mulai dari kekerasan aparat, penembakan warga sipil, hingga tragedi seperti KM 50 dan Kanjuruhan.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mendesak Kapolri melakukan reformasi internal secara menyeluruh serta meminta Presiden dan DPR mengambil langkah konkret dalam perbaikan institusi kepolisian.
Mereka menilai berbagai pelanggaran yang dilakukan aparat menunjukkan adanya permasalahan sistemik dalam tubuh Polri.
Aksi ini juga diwarnai teatrikal simbolik. Para Presiden Mahasiswa (Presma) melakukan aksi berjalan jongkok sebagai representasi rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri.
Selain itu, peserta aksi melakukan penyiraman air kembang sebagai simbol matinya keadilan dalam sistem kepolisian.
Tak hanya menyoroti kinerja Polri, mahasiswa juga menegaskan pentingnya regulasi yang lebih tegas dalam mengatur kewenangan kepolisian.
Mereka menyoroti Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP), yang diharapkan mampu memperbaiki sistem hukum dan menghapus stigma negatif terhadap kepolisian.
Di penghujung aksi, para peserta menegaskan bahwa demonstrasi ini bukan yang terakhir. Mereka berjanji akan menggelar aksi lanjutan dengan skala lebih besar jika tuntutan mereka tidak direspons oleh pihak berwenang. (Santi)