Sriwijayamedia.com- Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE., didampingi Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc., memimpin Focus Grup Discussion (FGD) terkait percepatan realisasi pembangunan 5 Flyover Perlintasan Kereta Api (KA) di Sumsel.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE., berkomitmen untuk membangun 5 flyover di Provinsi Sumsel menyusul semakin meningkatnya lalu lintas (lalin) angkutan batubara, baik melalui KA maupun melalui jalur Sungai Musi.
Komitmen tersebut diungkapkan Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE., saat memimpin FGD dengan tema rencana pembangunan flyover lintas Prabumulih – Muara Enim di Provinsi Sumsel serta strategi pengawasan dan pemeliharaan alur Sungai Musi untuk aktivitas 24 jam, di Griya Agung Palembang, Selasa (14/1/2025).
“Pembangunan 5 flyover perlu segera diselesaikan dan diputuskan masing-masing flyover di ruas simpang Belimbing, 2 flyover di Ujan Mas, 2 flyover di Gunung Megang, dan ruas Sudirman Muara Enim,” kata Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi.
Menurut dia, meningkatnya lalin batubara jalur KA terjadi pada beberapa titik perlintasan di sebidang KA menjadi krusial.
Diketahui bahwa pada tahun 2024 kapasitas batubara sebesar 56 juta ton. Kapasitas ini masih bisa ditingkatkan lagi. Terlebih sepanjang Januari hingga Desember harga batubara relatif stabil.
“Hal yang paling mendesak adalah pembangunan flyover ruas simpang Belimbing, diusulkan pembiayaannya oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI),” ujarnya.
Kemudian, adapun 2 flyover di Gunung Megang, dan 1 flyover di Ujan Mas, ini kami usulkan ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) atau ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), atau pembiayaan dikembalikan ke PT KAI.
Sedangkan untuk ruas Sudirman Muara Enim sudah masuk di APBN, dimana lentingnya pembangunan flyover ini selain sebagai upaya peningkatan PAD Sumsel juga untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat di wilayah perlintasan KA.
Dimana Provinsi Sumsel dianugerahi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, dan untuk itu pemprov Sumsel berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita optimalkan dengan peningkatan sumber daya alam melalui industri transportasi, dan Jangan ditunda lagi, sebab opportunity loss akan semakin besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT KAI Rudi As Aturridha menjelaskan sebagai salah 1 Proyek Strategis Nasional (PSN), KAI memiliki peran penting dalam kelancaran distribusi batu bara.
Dimana pada tahun 2025, KAI akan menyiapkan kapasitas angkut batubara sebesar 89 juta ton, namun demikian salah satu tantangan adalah kelancaran dalam lalu lintas di jalan raya.
“Dengan pembangunan flyover, akan berjalan dengan lancar dan mengurangi resiko. Selain itu dengan peningkatan kapasitas volume ini tentu akan berdampak di operasional Sungai Musi,” terangnya.
Pada saat ini hambatannya di Sungai Musi yang operasionalnya hanya 12 jam per hari. Pihaknya mengusulkan agar operasional bisa 24 jam per hari.
“Melalui FGD, KAI berharap dapat menghasilkan kajian yang lebih komprehensif, dan menurutnya keberhasilan jam operasional sungai Musi tidak dapat terwujud tanpa dukungan semua pihak,” imbuhnya.
Terpisah, Direktur Keselamatan PT KAI Maya Santi yang hadir secara virtual mengatakan komitmen PT KAI untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan, dimana saat ini PT KAI sedang dalam proses meningkatkan kapasitas volume batubara.
“Menjadi kewajiban kita semua mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat, dalam hal ini arus lain saat KA melintas,” paparnya.
Dia menargetkan penyelesaian PSN bisa rampung di tahun 2027 mendatang. (ton)