Pengamat Maritim Marcellus : Mari Kita Dukung TNI AL Bangun Kejayaan Maritim NKRI

Pengamat Maritim Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) pada 10 September 2022 berusia 77 tahun. Di usianya yang semakin matang tersebut, TNI AL Sesuai namanya, bertanggung jawab dalam pertahanan negara di bidang laut.

“Dalam UU No 34/2004 tentang TNI, tugas pasukan TNI AL di antaranya membangun kekuatan dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional,” kata Pengamat Maritim Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa, sekaligus Pendiri Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Infonesia (AKKMI) dalam keterangan pers kepada media, di Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Bacaan Lainnya

Selain itu, TNI AL juga bertugas melaksanakan tugas diplomasi AL untuk mendukung kebijakan politik luar negeri pemerintah.

Semboyan Jalesveva Jayamahe yang bermakna  “Justru di Lautan Kita Menang” atau “Kejayaan Kita Ada di Laut terus melekat di pundak para anggota TNI AL

Tema HUT TNI AL Ke-77  tahun 2022 kali ini adalah Membangun Kejayaan Maritim untuk Pulih Lebih cepat, Bangkit Lebih Kuat, Laut Bersih, Rakyat Sejahtera, kata Capt Hakeng, sangatlah tepat.

“Tema membangun kejayaan maritim untuk pulih lebih cepat menurut saya sangatlah tepat. Mengingat sejak dahulu Indonesia adalah negara maritim. Negara kita tercinta ini secara geografis terletak antara simpangan 2 samudera dan 2 Benua. Kta juga memiliki 17.504 Pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote. Dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 5,8 juta km2 adalah wilayah perairan.  Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan,” tegasnya.

Dia melanjutkan Indonesia sudah dikenal sebagai bangsa yang menghasilkan pelaut-pelaut handal. Oleh karena luasnya lautan yang dimiliki Indonesia serta letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan dan perlintasan kapal-kapal dunia, maka sudah seharusnya Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.

Sebagai seorang pelaut, Capt Hakeng juga salut terhadap TNI AL yang sangat peduli dengan kebersihan laut untuk kesejahteraan rakyat.

Persoalan laut bersih dari sampah sangatlah tepat. Karena laut bukanlah lokasi pembuangan sampah raksasa. 

Langkah para personil TNI AL dalam HUT-nya dengan melakukan kerja bersih-bersih area laut dan pantai, harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat baik yang berada di pesisir pantai ataupun yang berada jauh dari pantai. 

“Potensi laut Indonesia itu menyimpan kekayaan sangat besar untuk menghasilkan devisa bagi negara. Selain itu, laut juga merupakan sumber pangan bagi rakyat indonesia, Karena itu, jangan jadikan laut sebagai tujuan dari pembuangan sampah rumah tangga ataupun kapal-kapal serta pabrik. Ingat ada potensi 1.700 triliun rupiah bisa kita maksimalkan jika kita dapat mengelola lautan kita dengan tepat,” terang Capt Marcellus Hakeng.

Dia menambahkan memang pengelolaan sampah harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir. 

Solusi inovatif diperlukan pula demi mengurangi masuknya sampah sungai ke laut. Paling penting adalah meningkatkan  kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah bukan pada tempatnya.

“Karena laut bukan tempat sampah, laut adalah masa depan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Maritim,” pungkasnya. (santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *