Sriwijayamedia.com– Mahasiswa dan Masyarakat PALI Peduli Lingkungan (MMPL) mengecam keras sikap pasif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PALI dalam menangani insiden tumpahan minyak diduga milik PT Pertamina EP Adera Field, di Desa Pengabuan Timur, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI.
Koordinator MMPL Edo Saputra menilai DLH PALI mandul dan tidak berani bertindak, bahkan cenderung melindungi pelaku pencemaran lingkungan.
Tumpahan minyak yang terjadi sejak pertengahan September lalu hingga mencemari tanah, air, dan berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, hingga saat ini tak ada sanksi tegas yang dijatuhkan.
“DLH PALI harusnya lebih proaktif menindak korporasi yang jelas-jelas mencemari lingkungan. Ini bentuk pengkhianatan terhadap amanat undang-undang (UU) dan kepentingan rakyat,” ujar Edo, Sabtu (27/9/2025).
Edo juga menuding PT Pertamina EP Adera Field telah mengabaikan tanggung jawabnya.
Hingga saat ini, masih kata dia, belum ada tindakan nyata untuk memulihkan lingkungan dan ekosistem di sekitar. Ironisnya, tidak ada keterbukaan informasi dan warga sekitar dibiarkan menggantung dalam ketidakpastian.
“Mereka seolah menganggap persoalan ini bisa hilang begitu saja. Tidak ada kompensasi untuk warga, dan merestorasi ke kondisi semula. DLH pun hanya diam,” geramnya.
MMPL mendeadline DLH PALI dan PT Pertamina EP Adera selama sepekan untuk menunjukkan langkah konkret.
Jika tidak, MMPL akan menggerakkan aksi massa besar-besaran dan melaporkan kasus ini ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), bahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika ditemukan indikasi kongkalikong antara pemerintah dan korporasi.
“Jika pemerintah daerah takut pada korporasi, maka biar rakyat yang bicara. Kami siap turun ke jalan dan melawan pembiaran ini sampai ke pusat,” ancamnya.
MMPL mengajak seluruh lapisan masyarakat, mahasiswa, LSM, akademisi, dan media untuk bersatu melawan kejahatan lingkungan.
Pembiaran terhadap pencemaran lingkungan adalah bentuk kekerasan sistemik terhadap rakyat.
“Kita tidak boleh diam. Jika hari ini mereka bisa cemari tanah dan air tanpa konsekuensi, besok mereka bisa menghancurkan seluruh PALI,” jelas Edo.(rel)









