Begini Respon Ketum Konfederasi KASBI Sunarno Terkait Kasus OTT KPK Wamenaker Immanuel

Ketum Konfederasi KASBI Sunarno/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com- Ketua Umum (Ketum) Konfederasi KASBI Sunarno menanggapi bahwa OTT KPK terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer tersebut sebagai hal yang sangat memprihatinkan sekaligus sebagai tamparan keras bagi Rezim Prabowo – Gibran.

Disisi lain, KPK telah membukakan mata bagi kaum buruh dan masyarakat umum, bahwa praktek Kongkalingkong, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam dunia ketenagakerjaan itu nyata adanya dan terjadi secara masif di berbagai daerah dan tingkatanya selama bertahun-tahun.

Sehingga kasus-kasus perselisihan ketenagakerjaan, PHK sepihak, pemotongan upah, mutasi sepihak, union busting, aksi unjuk rasa, mogok kerja, dan lainnya selalu menghiasi cerita hari-hari kaum buruh dalam berbagai media massa.

“Sebenarnya “Bang Noel” dalam beberapa bulan menjabat sebagai Wamenaker dikenal sebagai sosok pejabat yang aktif dan menggebu-gebu menyuarakan perjuangan buruh dan terlihat cukup galak terhadap pengusaha nakal. Bahkan Bang Noel sering viral di media karena pernyataan dan tindakannya, meskipun kadang-kadang pernyataanya juga blunder sendiri karena kurang memahami subtansi permasalahan ketenagakerjaan,” kata Sunarno, Jum’at (29/8/2025).

Menurut dia, dunia ketenagakerjaan adalah dunia keras, panas, penuh keringat dan cucuran air mata.

Pejabat Disnaker, Mediator, Pengawas Ketenagakerjaan, DPR Komisi 9, Kemnaker, PHI harusnya menjadi penegak keadilan, bukan menjadi beban tambahan bagi kaum buruh.

Perselisihan dalam dunia ketenagakerjaan adalah perjuangan yang panjang dan berliku demi menguji kebenaran dan keadilan bagi kaum buruh dan mental pejabatnya.

Karena dunia ketenagakerjaan sarat dengan tawar menawar, negoisasi, dan kongkalingkong, maka bagi pejabat dan siapapun yang tak memiliki keteguhan hati dan etika moral tinggi, maka perjuangan akan berakhir dengan pembelaan kepentingan kapitalis- oligarki.

“Kasus OTT Wamenaker adalah tamparan keras bagi wajah Rezim Prabowo – Gibran, di tengah janji-janji manis saat pidato May Day 2025. Kabar buruk ini sekaligus untuk pengingat para pejabat lain tentang komitmen, tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pelayan Rakyat untuk terus memperjuangkan dan mensejahterakan rakyat kecil, dan khususnya untuk membebaskan kaum buruh dari belenggu penindasan dan ketidakadilan,” terangnya.

Kutipan penting dari pepatah lama Abraham Lincoln “Jika ingin mengetahui watak seseorang, maka berilah jabatan”.

Dia melanjutkan ungkapan ini mengandung makna bahwa kekuasaan atau jabatan dapat mengungkap karakter seseorang yang sebenarnya, baik dari sisi yang baik maupun dari sisi buruknya.

“Tetap semangat buat kaum buruh, mari kita perjuangkan terus kebenaran dan keadilan sejati sampai kemenangan bisa kita dapatkan,” jelasnya.(santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *