Idrus Marham Tantang Kader Lain Maju, Jangan Omon-Omon

Ketua Dewan Pembina Bapilu DPP Partai Golkar Idrus Marham/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Ketua Dewan Pembina Bapilu DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku heran dengan sejumlah elit dan kader Partai Golkar yang cenderung tidak mengakui kompetensi Bahlil Lahadalia sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar.

Dirinya mendorong agar para elit dan kader tersebut mau jujur untuk mengakui potensi yang dimiliki Bahlil.

Bacaan Lainnya

“Kita semua tahu bahwa Bahlil punya kemampuan dan kecerdasan, banyak jaringannya, itu yang perlu kita lihat. Persoalannya kalau kejujuran itu tidak ada, pengakuan terhadap potensi kader tidak ada, disinilah awal mula masalah, karena terjadi rekayasa seperti fitnah, mempersoalkan punya KTA atau tidak, mempersoalkan pernah jadi pengurus atau tidak, dan lain-lain,” kata Idrus Marham, kepada wartawan dalam konferensi persnya di Indonesia Maju Center, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Idrus menegaskan, seharusnya para kader dan elit partai berlambang pohon beringin tersebut menyadari fakta bahwa Bahlil Lahadalia diangkat sebagai menteri oleh Presiden Jokowi melalui jalur professional bukan jalur Partai Golkar.

“Harus ada kejujuran ada pengakuan bahwa Saudara Bahlil menjadi menteri melalui jalur profesional bukan jalur partai, oleh karena itu para senior harus salut kepada Bahlil karena muncul sebagai menteri lewat jalur professional,” ungkap Idrus.

Idrus mempersilakan apabila ada kader Golkar lainnya yang ingin maju dalam pencalonan Ketua Umum dan meminta agar perdebatan mengenai siapa calon yang akan duduk sebagai ketua umum, dihentikan.

“Jangan lagi berdebat masalah ketua umum, mari kita berdebat soal program-program untuk membesarkan Golkar ke depan. Kalau memang mau maju, jangan hanya omon-omon, maju bener, memenuhi persyaratan tidak?, persyaratan administratif yang ada didukung 30 persen. Saya khawatir tidak ada dukungan yang tersisa, sudah lebih 80 persen atau 90 persen mendukung Bahlil. Jangan karena tidak terpenuhi persyaratan 30 persen lalu mencari alibi lain,” jelas Idrus. (Adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *