Sriwijayamedia.com – Di musim kemarau saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengingatkan masyarakat untuk menghindari konsumsi air minum bersumber dari sungai.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjangkitnya diare.
Kepala Dinkes OKU Deddy Wijaya melalui Kabid P2P Dinkes OKU Andi Prapto menjelaskan, jika ingin mengkonsumsi air minum bersumber dari air sungai harus dimasak sampai matang dengan suhu 100 derajat celcius.
“Dampak kemarau ini ada dua jenis penyakit yang harus diwaspadai. Yakni ISPA dan diare,” jelas Andi.
Sampai saat ini, Dinkes OKU mencatat ada sebanyak 1.100 lebih penderita diare dan 12.322 penderita ISPA.
Data ini dirangkum dari 18 Puskesmas yang ada di Bumi Sebimbing Sekundang.
Tingginya angka kasus tersebut, kata Andi, disebabkan karena musim kemarau yang berdampak pada kebutuhan air bersih masyarakat menjadi berkurang hingga memicu penyebaran diare.
Apalagi, sebagian besar masyarakat khususnya di wilayah pedesaan selama ini mengandalkan air Sungai Ogan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk dikonsumsi dimana saat kemarau debit dan kualitasnya berkurang.
Ditambah lagi budaya membuang sampah di Sungai Ogan yang dilakukan oknum warga membuat kualitas air sungai menjadi semakin buruk.
“Meskipun kasus diare di Kabupaten OKU tergolong tinggi, namun sejauh ini masih dilevel aman karena seluruh pasien yang menderita penyakit tersebut dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan,” paparnya
Sebagai upaya antisipasi diare agar tidak kembali menyebar, saat ini Dinkes OKU menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Melalui tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di Kabupaten OKU, pihaknya mengedukasi masyarakat agar menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyebaran berbagai penyakit, termasuk diare,” imbuhnya.(rnj)