KAYUAGUNG-Setelah beberapa calon mendapat surat rekomendasi dari masing-masing partai pengusung, berbagai manuver politik untuk menjatuhkan lawan dan menaikkan popularitas calon sudah terlihat menggunakan segala cara, termasuk isu agama.
Ironisnya, salah satu tim sukses secara terang-terangan membuat status di media sosial jangan memilih beda agama. Hal itu jelas bahwa ada tim sukses salah satu calon ingin menggiring masyarakat untuk tidak memilih calon tertentu dengan menggunakan isu agama.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Aliansi Mahasiswa Pantai Timur (IKBA AMPATI), Abulaka Archaida sangat menyayangkan jika fenomena Pilkada Jakarta akan di bawa ke dinamika Pilkada OKI 2018.
“Kami sangat menyayangkan jika ada tim sukses menjual isu agama demi memperjuangakan calon mereka dan mencari dukungan masyarakat. Menggiring pilihan masyarakat dengan isu agama, bagi kami itu bukan langkah politik dewasa dan mendidik. Jangan jual isu agama demi kepentingan politik. Agama seharusnya diperjuangkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membantu antar sesama, memberikan bekal pelajaran agama kepada generasi muda serta melaksanakan tugas dan menjauhi segala larangan-Nya,” jelas Abulaka, (13/11).
Abulaka melanjutkan, fenomena Pilkada Jakarta yang mrnghalalkan segala cara, termasuk menjual isu agama diupayakan jangan di bawa ke OKI, cukup terjadi di Jakarta saja.
“Mari kita berpikir rasional dan hati dingin, kita tengok dampak Pilkada Jakarta, menimbulkan perpecahan bekepanjangan karena isu agama dijual untuk kepentingan kampanye. Jika fenomena itu terjadi di OKI, tentu kita semua tidak menginginkan ada perpecahan di antara masyarakat hanya karena soal politik. Kami berharap semua masyarakat dan tim sukses dapat mengakhiri isu agama itu ke dalam proses Pilkada,” kata Abulaka sekaligus Ketua Umum Jaringan Pemuda Nusantara.
Dia meminta semua tim sukses agar bersaing dengan fair agar pilkada OKI 2018 dapat berkualitas. Pesta demokrasi yang digelar 5 tahun sekali itu bukan hanya proses pergantian pemimpin, tapi sebagai ajang pembelajaran politik bagi masyarakat OKI.
Jika tim sukses tidak memberikan teladan politik yang baik, maka siapa yang akan memberikan pembelajaran politik ke masyarakat.
“Pilkada bukan hanya proses pergantian pemimpin, tapi juga media pembelajaran politik bagi masyarakat. Semua tim sukses jangan melupakan tugas Parpol yang tertuang dalam undang-undang, yaitu salah satunya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Bertarunglah secara sehat, biar terlihat berkualitas. Semua tim sukses beradu visi misi dan program kerja agar masyarakat memilih karena kualitas bukan doktrin,” kata Abulaka.(abu)