Kayuagung, Sriwijaya Media-Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel makin diuntungkan dengan adanya proyek infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tidak hanya memberi kemudahan arus barang dan orang, jalan tol juga berpotensi menambah penerimaan bagi daerah ini, khususnya dari sektor PBB jalan tol.
Untuk itu, Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BP2D) OKI bersama instansi berwenang lainnya; KPP Pratama Kayuagung, Dinas Perizinan, Satpol PP dan Dinas Pertanahan melakukan pemutahiran data dan pendataan objek pajak khusus PBB jalan tol, di ruas tol Pematang-Kayuagung, Kamis, (28/11).
Dengan pemutahiran itu, Kepala BP2D OKI, Suhaimi, AP, M.Si berkeinginan PBB dari jalan tol ini segera memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
“Kita sedang lakukan pemutahiran subyek pajak untuk penilaian NJOP bersama tim, juga untuk memperkuat Peraturan Bupati yang sedang dalam proses. Target kita di tahun 2020 nanti,” kata Suhaimi.
Sebagai tahap awal, kata Suhaimi, pengenaan pajak akan diterapkan di ruas tol Pematang-Kayuagung sepanjang 77 km. Karena tol Kayuagung-Palembang masih tahap pengerjaan.
Disinggung proyeksi besaran yang didapat Pemkab OKI dari sektor PBB jalan tol ini, Suhami mengungkapkan masih dalam proses penetapan NJOP.
“Untuk besaran penerimaan kita masih hitung-hitung NJOPnya bersama KPP Pratama,” katanya.
Berkaca dari daerah lain yang telah memperoleh hasil, Suhami optimistis penerimaan pajak dapat terealisir maksimal.
“Seperti di Kota Semarang, Jawa Tengah yang berhasil meraup Rp700 juta per tahunnya dari ruas jalan tol sepanjang 7,8 km. Tapi tentu NJOP di Semarang dan di OKI berbeda,” terangnya.
Selain dari sektor PBB, pekerjaan proyek pembangunan jalan tol Pematang Panggang-Kayuagung juga telah berkontribusi dari sektor pajak mineral bukan logam dan bebatuan atau pajak galian C.
Hutama Karya dan Waskita Karya selaku pemegang lesensi proyek mempunyai kewajiban kepada Pemkab OKI capai Rp24 miliar.
“Dari jumlah itu, yang telah disetorkan tahap pertama oleh pihak rekanan Hutama Karya ke kas Pemkab OKI mencapai Rp20miliar dan menyisakan piutang sekitar Rp4miliar,” jelasnya.(abu)