Palembang, Sriwijaya Media – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Sumsel memberikan support kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat website dan pemberian pelatihan. Ini dilakukan agar pelaku UMKM lebih bisa bersaing dengan perusahaan lain di kota besar yang sudah paham mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan bisnisnya.
Hal demikian dikatakan Ketua DPD AREBI Sumsel Endang W Wierono saat menjadi narasumber pada acara talkshow dengan tema “Tantangan di Era New Normal” melalui aplikasi Zoom, Aabtu (13/6/2020).
Hadir juga narasumber ternama lainnya yaitu Wali Kota Lubuk Linggau H SN Prana Putra Sohe, Bupati Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex Noerdin, Ketua Umum Kompass Yusman Reza, dan Wakil Ketua Apersi DPD Sumsel Agustiyan R Putra.
Dimoderatori oleh Anggi DJ, Presenter TVRI, Endang mengaku merasa terpanggil untuk berkontribusi secara langsung memberikan solusi bagi pelaku UMKM agar mampu berkompetisi dan memenangkan pasar.
“Masing-masing 3 UMKM terpilih di Kotamadya Linggau dan Kabupaten Muba untuk pembuatan website dan pelatihan digital senilai Rp15 juta. Artinya nilai bantuan diberikan untuk Kabupaten Muba dan Lubuk Linggau masing-masing sebesar Rp45 juta, sehingga total bantuan capai Rp90 juta,” tegasnya.
Wakil Ketua Apersi DPD Sumsel, Agustiyan R Putra, menambahkan sektor properti pun ikut terdampak oleh wabah Covid-19.
Berdasarkan data dari https://corona.sumselprov.go.id , hingga 11 Juni 2020, tercatat kasus positif corona terus bertambah di wilayah Sumsel. Bahkan sudah mencapai 1.271 orang. Disatu sisi wabah Covid-19 sangat serius, namun disisi lain ekonomi masyarakat juga tidak boleh jatuh.
“Sebagai jalan tengah, solusinya pemerintah daerah menambahkan protokol kesehatan dalam kegiatan masyarakat, termasuk dalam kegiatan jual beli dan operasional di sektor UMKM,” ujarnya.
Dia menilai UMKM sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat kecil dan menengah dan merupakan salah satu sektor yang sangat penting untuk didukung. Sebab ada banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
“Eksistensi UMKM saat ini sedang diuji oleh wabah corona, dan perkembangan teknologi digital. Dimana terjadi perubahan pada cara publik mendapat informasi dan melakukan transaksi,”ungkapnya.(ton)