Palembang, Sriwijaya Media.com – Koordinator kebijakan dan organisasi publik Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kemas Alfaridzi turun gunung menyambangi Kota Palembang guna menyelesaikan polemik yang terjadi pada proses Musyawarah Daerah (Musda) pemilihan Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Sumsel periode 2020-2023.
“Disini kami tegaskan kalau Akbar Alfaro pada Desember 2019 telah habis masa jabatan. Sehingga kami menganulir proses tahapan Musda HIPMI Sumsel,” ujar Kemas, saat konfrensi pers di Palembang, Minggu (6/9/2020)
Kemas yang diinstruksikan langsung Ketua Umum HIPMI mendeadline proses Musda Sumsel tiga bulan setelah masa jabatan Akbar Alfaro berakhir. Namun karena ada wabah Covid-19 sehingga diperpanjang lagi hingga Juli 2020.
Dia mengaku dalam laporan Steering Committee (SC) hanya ada satu Calon Ketua Umum (Caketum) BPD HIPMI Sumsel yakni Gianda Tifanny. Padahal Kgs Hermansyah Mastari memenuhi semua persyaratan untuk maju sebagai Caketum HIPMI Sumsel.
“Tapi Ketua SC sekaligus Ketua Pemilihan Balontum BPD HIPMI Sumsel Yedi Efriandi tidak meloloskan Hermansyah tanpa alasan apapun. Rupanya Hermansyah bisa membuktikan kalau dirinya memiliki seluruh persyaratan,” terangnya.
Dia melanjutkan, Hermansyah pernah menjabat sebagai Ketua DPC HIPMI Palembang dan itu dibuktikan dengan pelantikan oleh Ketua BPD HIPMI Sumsel Akbar Alfaro.
Selain itu, Hermansyah juga selalu mengikuti Pendidikan dan Latihan Daerah (Diklatda). Bahkan BPP HIPMI juga ikut hadir.
Oleh sebab itu, lanjut Kemas, Ketua SC Yedi telah melakukan kesalahan fatal dengan tidak meloloskan Hermansyah.
“BPP HIPMI telah malakukan kajian sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kami hadir di Palembang, karena BPP menganggap perlu ada kesepakatan. Karena SC Yedi melakukan kesalahan karena berpihak ke salah satu calon, sehingga harus diganti,” jelasnya.
Untuk itu, BPP HIPMI mengganti struktur SC Musda berdasarkan kesepakatan bersama dengan BPD.
“Kami juga minta transparansi keuangan. Dimana Caketum yang mendaftar harus menyerahkan uang Rp250 juta untuk kepentingan Musda nanti. Musda akan dilaksanakan Oktober mendatang,” pungkasnya.(ton)