FPL Pasbar Luncurkan Buku Antologi Puisi ‘Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang’ Karya 75 Pelajar

IMG_20210124_095608

Pasaman Barat, Sriwijaya Media – Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat (FPL Pasbar) Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan buku antologi puisi ‘Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang’ karya 75 pelajar se-Pasaman Barat yang berlangsung di Cafe Seven, Simpang Empat, Pasaman Barat (Pasbar), Sabtu (23/1/2021) sore.

Peluncuran buku Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang ini dihadiri para penulis, para pegiat literasi, guru-guru Bahasa Indonesia, dan beberapa guru penulis di Pasbar, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan (Disdik) Pasbar Robiyanto dan tamu undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Ketua FPL Pasbar Denni Meilizon mengatakan buku antologi puisi Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang merupakan buku cetak perdana produksi FPL Pasbar.

“Ada 75 pelajar yang naskah puisinya dipilih tim kurator masuk dalam antologi perdana ini. Temanya tentang nasionalisme dan kemerdekaan. Untuk proses pracetak dan cetak penerbitan buku ini bekerjasama dengan penerbit Denta Publisher berkantor di Nagari Kapa Pasbar. Sedangkan tim kurator dari FPL Pasbar. Ya, In sya Allah murni kerja bareng kita di Pasbar,” kata Denni.

Deni didampingi Yusuf, pemilik Cafe Seven mengaku pihaknya membutuhkan ruang untuk kreatif. Cafe Seven dengan konsep ruang terbuka dan instagramable seperti ini diharap bisa menjadi ruang bagi kawan-kawan untuk mengusung kreativitasnya ke arah positif.

Ke depan diskusi buku dan kegiatan seni, sastra, dan budaya dapat dijadwalkan digelar di cafe ini.

Ketua Panitia Muhammad Q Abdan Solihan mengatakan pelaksanaan kegiatan peluncuran buku tersebut telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, bekerjasama dengan pihak Cafe Seven.

“Jelas kita terapkan prokes. Kita sediakan cuci tangan, pengunjung kita imbau memakai masker dan duduk menjaga jarak. Alhamdulillah, acara sukses dan tertib,” tutur Abdan.

Acara peluncuran buku tersebut makin dimeriahkan oleh beberapa peserta dan pengunjung yang didapuk panitia untuk tampil membacakan puisi. Termasuk guru-guru yang datang mendampingi siswa yang karyanya terbit dalam antologi puisi tersebut.

Sementara itu, Desma Enim Tanjung dari penerbit Denta Publisher menjelaskan detail bagaimana proses penerbitan sebuah buku di perusahaannya.

“Penjelasan tersebut sangat bermanfaat bagi pengunjung, terutama mereka yang sudah memiliki naskah, tetapi bingung untuk menerbitkannya,” terangnya.

Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdik Pasbar Robiyanto, menambahkan kegiatan informal dengan isi positif ini harus diusahakan digelar sesering mungkin, kalau bisa sebulan sekali.

“Banyak hal yang tersampaikan dalam forum terbuka, membaur, dan mengalir seperti ini. Kita dapat berdiskusi lebih jujur dan intens, terkait konsep dan kegiatan kreatif di Pasbar,” jelasnya.

Najwa, salah seorang penulis buku Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang menyatakan rasa haru dan bangga atas terbitnya buku tersebut.

“Ini buku pertama saya, walaupun keroyokan, yang jelas saya akan menulis lagi. Semoga nanti bisa terbit buku karya saya sendiri,” akunya.(jay/rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *