Sriwijayamedia.com – Sosok Yayan Pratama, pemuda Desa Suka Maju Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim memilih jalan terjal terbang ke Negeri Sudan Afrika, sama seperti teman seangkatannya Tri Achmadi, Mahasantri Pesantren Ibadurrahman yang menuntut ilmu di Ankara Yıldırım Beyazıt University Double Degree Kota Ankara Turki.
Sebuah keajaiban terjadi, berkah Al Qur’an telah mengubah jalan terjal tersebut menjadi pintu kebanggaan bagi keluarga besarnya, khususnya masyarakat Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim.
Sebelumnya Yayan Pratama diterima berkuliah di Universitas International University of Africa Sudan, Fakultas Al Qur’an Alkarim.
Sama seperti Tri Achmadi, sahabatnya, keluh bibir, kaku tubuh tak bisa dihindari beberapa bulan berjuang keras dengan ongkos seadanya menjadi modal terbang ke Negara Sudan.
“Selamat tinggal Ayah Bunda, ikhlaskan aku pergi dalam keadaan fakir, karena Allah telah menyiapkan keindahan masa depan untuk kita kelak,” cerita Yayan Pratama, Minggu (26/3/2023).
Saat itu, suasana pun berubah menjadi tangis haru atas kepergian Yayan mengemban ilmu di Negara Sudan.
Yayan menceritakan tentang keajaiban berkah Al Qur’an selama dirinya berada di Negara Sudan. Beberapa masjid yang sering di singgahinya telah menghantarkan dirinya kenal dengan para imam besar dan syech terkemuka disana.
Acapkali seorang Yayan Pratama didaulat mengimami imam besar dan syech beserta jamaah yang ada disana.
Mendengar kabar haru bahagia dari para Mahasantri Ibadurrahman di luar negeri, sungguh tak pernah terpikir di benak mahasantri dan keluarganya, tangan dingin sang legenda Ustad Suryadi Amirudin, Mudir Am Ponpes Ibadurraman telah menembus batas batas rasional pikiran.
Dengan kasih sayang para pengasuh Ponpes Ibadurahman telah menciptakan ruh-ruh baru kebaikan, yang esok kelak hadir kembali ke negeri ini membawa berkah Al Qur’an dan segala keajaiban.
Pesantren Ibadurrahman berada di bibir tambang perusahaan BUMN bernama PT Bukit Asam yang mungkin perusahaan tersebut juga terkena berkah kebaikan dari para penghafal AL Qur’an di sana.
“Tuntutlah bekal sebanyak-banyaknya, karena sesungguhnya kita pun tidak mengetahui bekal mana yang di terima Sang Pencipta kita nanti,” petuah Mudir Am Ponpes Ibadurraman Ustad Suryadi Amirudin.
Dia berpesan jika engkau menginginkan derajat dunia akhirat, maka jawabannya adalah tarbiyah, tarbiyah, tarbiyah (belajar, belajar, belajar).
Di Pesantren Ibadurrahman, motivasi tentang peradapan baru selalu digaungkan sejak awal di benak mahasantri di sana. Mereka digambarkan bagaimana nanti ketika mereka pulang ke negeri tercinta ini dapat membawa sesuatu yang maha luar biasa dari hasil perjalanan mereka di keilmuannya masing masing, baik pada jalur formil maupun dari pandangan pergaulan mereka selama di sana.
Ada banyak contoh keilmuan yang dapat di serap dan diterapkan di negeri ini, khususnya Kabupaten Muara Enim. Karena selama tinggal di negera tersebut, mereka tidak hanya belajar, tetapi hadir membuka jaringan sebanyak mungkin, mulai dari kaum universitas, imam imam masjid, para syech spritual, pengusaha pengusaha sukses, pejabat publik, profesor bahkan artis sekalipun karena esok kelak akhirnya semua yang di kenal di sana bermanfaat dihadirkan dalam kepentingan peradapan baru.
“Metode QOF sebuah metode menghafal Al Qur’an yang diterapkan di Pesantren Ibadurrahman memiliki kelebihan mengingat super tinggi sekelas android,” paparnya.
Tidak hanya mengingat secara urutan, terapi metode QOF dapat mengingat secara acak, baik memutar, atas bawah, bawah ke atas, atau kiri ke kanan dan sebaliknya kanan ke kiri lokasi ayat dan surat yang di hafal.
Inilah nilai tarik dan modal utama para Mahasantri menjelajah dunia, dengan hafalan yang mereka pegang, meski bervariasi jumlah juznya, tetapi sudahlah cukup membuat terkagum kagum umat di seluruh dunia.
“Pembaca yang tergetar hati tentang keajaiban Al Qur’an, siapapun anda dapat berkomunikasi ke no Whatss App +62 823-7192-6616 atas nama Ustad Dodi Saputra, SPd.i., salah satu pengasuh Pesantren Ibadurrahman,” jelasnya.(Kiki)