Palembang, Sriwijaya Media – Keluarga besar organisasi masyarakat (ormas) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) dan gabungan ormas, OKP, Orang Ekstra Kampus Provinsi Sumsel membantah keras tudingan oknum tak bertanggung jawab menyatakan kalau LSM PEKAT IB mendukung koruptor.
Perwakilan LSM PEKAT IB Rubi Indiarta, Kamis (14/10/2021) menyatakan bahwa tudingan tersebut jelas tak mendasar.
“Kami bersama GM PEKAT, Srikandi PEKAT, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PEKAT mengutuk keras tudingan saudara AM yang mengatasnamakan salah satu lembaga yang membuat pernyataan tendensius, mendiskreditkan serta mendelegitimasi independensi dan kehormatan ormas PEKAT IB Sumsel,” ujarnya.
Menurut dia, bersangkutan menyatakan bahwa organisasi PEKAT IB adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mendukung koruptor. Oleh karena itu, pihaknya mengutuk keras pernyataan saudara AM serta akan menuntut bersangkutan secara hukum dan moral.
“Kami menilai pernyataan tersebut tidak memiliki dasar argumentative maupun bukti-bukti otentik,” ungkapnya.
Atas pernyataan itu, ini bisa menyulut api perlawanan seluruh kader PEKAT IB, baik di daerah maupun nasional.
Melalui kesempatan ini, pihaknya mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel untuk menindaklanjuti kasus OTT Polres OKI pada Agustus 2021 lalu terhadap oknum yang terlibat dalam dugaan penyuapan dan pemerasan yang melibatkan oknum FR.
“Saat ini kasus tersebut seolah hilang ditelan bumi. Kami meminta Kapolda Sumsel memanggil serta memeriksa AM yang mengatasnamakan lembaga memfitnah serta menghina kredibilitas dan independensi organisasi GM PEKAT IB khususnya, dan ormas PEKAT IB umumnya. Kami juga minta dilakukan investigasi terhadap oknum yang telah mengatasnamakan lembaga dan berlindung dibalik topeng keadilan dan penegakkan hukum,” bebernya.
Dia akan melakukan perlawanan terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan meminta Polda Sumsel segera menangkap orang-orang yang terkena OTT.
“Sangat miris beberapa hari lalu kawan-kawan aktivis, LSM, dan lainnya meminta penangguhan atas kawan kita yang hari ini memegang organisasi itu yang justru menyerang kita,” jelasnya.(ton)