Terindikasi Korupsi Akuisisi Anak PTBA, Massa HMS Geruduk Kantor PTBA Jakarta

Massa HMS melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PTBA, Menara Kadin, Kuningan, Jaksel, Kamis (13/4/2023)/sriwijayamedia.com-kiki

Sriwijayamedia.com – Sejumlah pemuda mengatasnamakan dari Himpunan Mahasiswa Sumsel (HMS) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PT Bukit Asam (PTBA), Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (13/4/2023).

Massa aksi memprotes atas keberadaan PTBA di Sumsel yang dianggap hanya merongrong kekayaan alam, namun tidak mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

“PTBA tidak ada manfaatnya. Yang ada hanya merugikan atas kerusakan alam akibat eksploitasi yang dilakukan PTBA,” kata Koordinator Aksi (Korak) Nopri Agustian.

Nopri menuturkan Sumsel masuk 10 besar provinsi termiskin di Indonesia, padahal kekayaan alamnya sangat melimpah.

Menurut dia, hal itu terjadi karena PTBA tidak hadir untuk kepentingan masyarakat Sumsel.

“Sebagai perusahaan milik negara, semestinya PTBA datang sebagai solusi bukan hanya mengeruk kekayaan alam Sumsel. Misalkan dikelola dengan benar dan ada timbal balik yang jelas terhadap daerah, maka pastinya Sumsel tidak akan masuk sebagai provinsi termiskin urutan ke 10,” geramnya.

Bahkan, kata Nopri, PTBA disusupi oleh para koruptor, terutama soal pengelolaan dana CSR.

Selama ini banyak informasi terkait dengan pengelolaan dana CSR yang tidak transparan dan hanya menjadi bancakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Dugaan tindak pidana korupsi di dalam PTBA sangat banyak sekali. Ditubuh PTBA banyak sekali mafia terselebung,” tuturnya.

Selain itu, Nopri juga menyoroti soal kasus korupsi akuisisi anak perusahaan PTBA yang sedang diproses oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel.

“Soal kasus korupsi akuisisi anak perusahaan PTBA juga menambah daftar kasus yang menjerat PTBA. Karena itu, kami kawal kasus ini agar Kejati segera tangkap pelakunya dan bersihkan PTBA dari para koruptor,” lanjutnya.

Aksi demonstrasi sempat ricuh dan bentrok dengan aparat kepolisian yang mengawal aksi tersebut, mengingat massa memaksa untuk memblokir jalan sehingga terjadi kemacetan panjang.

Selang beberapa menit kemudian, akhirnya massa aksi membubarkan diri setelah bergantian menyampaikan aspirasinya di atas mobil komando.(kiki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *