Bawa Pulang Uang Rp700 Juta, Program Magang ke Jepang Diminati Milenial OKI

IMG_20211210_171637

Kayuagung, Sriwijaya Media – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) menginginkan lebih banyak lagi tenaga muda OKI mengikuti program magang di perusahaan ternama di Jepang.

Selain gaji besar, pembelajaran etos serta keterampilan kerja mampu menjadi modal bagi kaum milenial OKI untuk berwirausaha.

Hal tersebut disampaikan Asisten Bidang Administrasi dan Umum Setda OKI HM Lubis saat menerima audiensi alumni dan peserta seleksi magang ke Jepang, di Kantor Bupati OKI, Jum’at, (10/12/2021).

“Program ini sangat diminati karena bisa menimba ilmu dan pengalaman langsung di Jepang sehingga mereka bisa menjadi tenaga kerja terlatih nantinya,” kata Lubis.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) OKI Sudiyanto Dja’far mengatakan tahun ini Kabupaten OKI menjadi tuan rumah seleksi magang ke Jepang tingkat provinsi Sumsel. Seleksi akan dilaksanakan di GOR Biduk Kajang di Desember ini.

“Tes memang ketat, karena kondisi yang dibutuhkan di sini berbagai macam. Tapi setelah selesai magang, mereka punya skill untuk membantu pengembangan ekonomi,” aku Sudiyanto.

Upaya ini dilakukan agar peserta asal OKI lebih siap dan bisa lolos dengan nilai baik.

Ketua Ikatan Alumni Magang ke Jepang Kabupaten OKI Didik Pambudi menambahkan saat ini setidaknya 79 pemuda pemudi OKI mengikuti magang ke Jepang

“7 orang sudah menjadi alumni, 16 orang sebentar lagi akan pulang, dan sisanya ada 56 orang berada di Jepang sejak 2017 lalu,” terang Didik.

Didik memaparkan magang ke negeri Sakura ini diminati anak muda OKI karena dari segi penghasilan cukup besar serta etos kerja serta kemandirian.

“Ada beberapa program magang ke Jepang, yakni tiga dan lima tahun. Untuk program 3 tahun peserta akan memperoleh uang saku sekitar 500.000 yen atau Rp64.965.143, dan untuk program lima tahun akan memperoleh 1 juta yen atau Rp129.930.287. Jika ditambah gaji, ketika selesai magang peserta bisa bawa pulang uang antara Rp300 juta hingga Rp 700 juta,” jelas Didik.

Uang itu bisa dijadikan modal untuk berwirausaha. Sementara jika mau bekerja akan ditempatkan di perusahaan Jepang di Indonesia.

Saat ini, Didik beserta rekan-rekan alumni magang Jepang mendirikan lembaga pelatihan bagi anak-anak muda OKI yang ingin mengikuti jejak sukses mereka belajar etos kerja dari negeri Sakura.(Luk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *