OPINI : Menakar Harapan dan Asa Masyarakat tentang Sosok Pemimpin Muara Enim

Tokoh Pemuda Kelurahan Muara Enim sekaligus Bendahara Ormas Gerakan Cinta Rakyat (GENCAR) Franki Eni Masrun/Sriwijayamedia.com-kiki

Oleh :

Franki Eni Masrun, Tokoh Pemuda Kelurahan Muara Enim sekaligus Bendahara Ormas Gerakan Cinta Rakyat (GENCAR) 

Bumi Serasan Sekundang beberapa bulan lagi akan dihadapkan dengan Pemilihan kepala daerah (Pilkada), tepatnya 27 November 2024. Belakangan ini sudah muncul beberapa nama yang sudah mendaftarkan diri di beberapa parpol.

Tidak dapat dipungkiri dalam berdemokrasi, keterlibatan rakyat pada setiap penyelenggaraan yang dilakukan negara adalah sebuah keniscayaan.

Partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator penting karena hal tersebut merupakan respon atau ekspresi pengakuan masyarakat, baik terhadap penyelenggara, maupun kontestan.

Rakyat menjadi faktor yang sangat penting dalam tatanan demokrasi. Karena demokrasi mendasarkan pada logika persamaan dan gagasan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah.

Untuk itu, media ini mencoba melakukan survey secara random dilapangan ke beberapa profesi dan pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat tidak lain untuk mengetahui tanggapan dan keinginan mereka terhadap calon pemimpin yang akan dipilih nantinya, Minggu (21/4/2024).

Semua jawaban yang media ini himpun dari masyarakat relatif sama. Mereka menginginkan pemimpin yang dapat memberikan perubahan dan warna untuk Kabupaten Muara Enim, bukan hanya sekedar obral janji dan pandai beretorika tetapi pembuktianlah yang mereka inginkan.

Sebut saja Zuber yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek. Ia menginginkan sosok seorang pemimpin tegas yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi saat ini di Kabupaten Muara Enim.

“Men aku sape saje jemenye nak lokal nge luau kencakau pemimpin ye pacak nyelesaika masalah PLN, PDAM, Limbah Ayek Inem nge polusi udara akibat mubel batubara,” ujarnya, dengan logat bahasa daerahnya.

Lain Zuber lain pula si Parol yang berprofesi sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan yang ada di Muara Enim.

Ia menginginkan sosok pemimpin asli putra daerah yang tinggal di Muara Enim.

“Kalo aku secaro pribadi nak meleh wong kito asli Muara Enim, nak rusak nak bagus yang penting wong kito. Kalo wong luar takutnyo cuman ngeruk hasil bumi kito bae, abes jabat balek dio ke asalnyo, sudah tu men asli pribumi dan punyo rumah disini seidaknyo samo – samo teraso dampaknyo,” harapnya.

Sementara itu, Franki Eni Masrun, Tokoh Pemuda Kelurahan Muara Enim sekaligus Bendahara Ormas Gerakan Cinta Rakyat (GENCAR) ikut menanggapi fenomena Pilkada yang terjadi saat ini.

Menurutnya, sebagai orang awam, pilkada kali ini cukup kompetitif lantaran banyaknya balon Bupati yang akan mengikuti kontestan. Ini merupakan bukti betapa menariknya menjadi kepala daerah di Bumi Serasan Sekundang.

“Sebagai masyarakat Muara Enim, kita patut bangga melihat antusiasme para kandidat pada pilkada yang terjadi di tahun ini. Artinya Muaraenim mempunyai daya tarik yang besar sehingga diperebutkan,” ucapnya.

Franki melanjutkan masyarakat harus pandai dan bisa berkaca pada pengalaman sebelumnya di Pilkada 2018 silam.

Hal tersebut merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat Muaraenim dan sudah seharusnya menjadi pelajaran untuk memilih pemimpin kedepannya.

“Kita semua harus benar – benar selektif menjatuhkan hati pada pilihan nanti. Sebab sudah ada contoh pada produk pilkada sebelumnya Muaraenim diterpa badai panjang, 6 kali pergantian pemimpin dan akan jalan yang ke 7 cukup menjadi tamparan keras bagi kita semua,” tuturnya.

Franki mengajak masyarakat untuk fokus pada program dan gagasan para calon kandidat nanti sebab banyak masalah didepan mata yang harus bisa diselesaikan oleh mereka seperti kesejahteraan, limbah, polusi udara, PLN, PDAM dan penyerapan lapangan kerja itu hanya segelintir saja belum yang lainnya.

“Mumpung masih jauh hari, kita harus benar – benar tau track record para kontestan jangan seperti memilih kucing dalam karung. Sebab nasib Kabupaten ini terletak pada kecerdasan masyarakat didalam menentukan pilihan, cari program dan gagasan yang bagus dari mereka, seperti menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi saat ini,” terangnya.

Franki berharap siapapun orangnya berasal dari manapun semoga di tahun ini mendapatkan sosok pemimpin yang memang benar – benar mempunyai niat tulus untuk menyedekahkan dirinya mengabdi kepada masyarakat muaraenim yang sudah hampir 5 tahun ini terluka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *