Sriwijayamedia.com – Politisi Senior Partai Golkar Idrus Marham menilai, hasil survei yang dikeluarkan oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) yang memberikan penilaian buruk terhadap Menteri ESDM yang juga Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, tidak objektif dan tidak realistis.
“Ketua Umum kami yang memimpin Kementerian ESDM, salah satu lembaga survei memberikan penilaian yang menurut pandangan kami sangat tidak objektif dan sangat tidak realistis. Kenapa, kalau mau jujur melihat, kerja-kerja yang dilakukan oleh Bung Bahlil Lahadalia sebagai Menteri, saya kira pasti akan memberikan apresiasi positif,” kata Idrus, dalam keterangan persnya, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Idrus menjelaskan, pihaknya penilaian kinerja yang diberikan kepada Bahlil tidak menyeluruh, melainkan hanya sektor-sektor tertentu saja.
“Setelah kami pelajari bahwa penilaian yang diberikan hanya pada sektor tertentu, tidak dilihat pada perspektif yang lebih menyeluruh, yang lebih komprehensif. Contohnya kalau kita bicara soal ruang lingkup kerja, disitu ada banyak Dirjen,” ujar Wakil Ketua Umum Partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sebelumnya, lembaga penelitian Celios mengeluarkan hasil survei terkait 100 hari kabinet Prabowo – Gibran.
Dalam rilis tersebut, terdapat beberapa menteri yang mendapatkan penilaian terbaik dan terburuk.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berada di urutan ketiga sebagai Menteri dengan penilaian kinerja terburuk di 100 hari Kabinet Merah Putih.
Urutan pertama yaitu Menteri HAM Natalius Pigai dan urutan kedua Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. (Adjie)