Sriwijayamedia.com – Meski bukan dalam kewenangan pengolahan dan penanganan aktifitas ilegal driling, namun Pj Bupati Muba Apriyadi bersama unsur Forkopimda turun ke lokasi semburan api akibat aktifitas ilegal drilling, di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Muba, Selasa (18/10/2022).
Terlihat Pj Bupati Apriyadi didampingi Dandim 0401 Muba Letkol Arm Dede Sudrajat, SH., Kapolres Muba AKBP Siswandi, SH., S.Ik., MH., Kasi Intel Kejari Muba Rizky Ramadani, dan Kasi Pidum Kejari Muba Armen menginventarisir lokasi semburan.
Pj Bupati menegaskan kepada masyarakat agar menyetop semua aktifitas di sekitar lokasi semburan api. Ini menyusul terjadinya semburan api di lokasi aktifitas ilegal drilling Desa Tanjung Dalam Kecamatan Keluang pada Sabtu 15 Oktober lalu. Sehingga menyebabkan satu korban luka bakar dan telah mendapatkan perawatan di RSUD Sekayu.
“Meski ini bukan kewenangan kita, tetapi pemerintah tetap harus hadir memastikan kondisi wilayah dan masyarakatnya. Oleh sebab itu, hari ini kami turun bersama ke lokasi untuk mengecek langsung lokasi titik api akibat aktifitas ilegal drilling,” tutur Apriyadi.
Pihaknya juga meminta agar pihak Pertamina turut membantu memadamkan api di lokasi ilegal drilling.
Saat ini, Pemkab Muba terbatas kewenangannya dalam penanganan dan pencegahan aktifitas ilegal drilling karena terbentur payung hukum yang saat ini masih disusun Kementerian ESDM.
“Tapi itu bukan alasan, kita hanya ingin masyarakat Muba jangan jadi korban, memang harus ada aturan yang tegas untuk menindak ini semua dan lingkungan Muba tidak terus menerus rusak akibat aktifitas ilegal driling yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dia berharap masyarakat di sekitar wilayah titik api untuk menyetop semua aktifitas di sekitar lokasi.
“Motivasi saya hanya jangan ada korban terus menerus dan lingkungan Muba ini tidak rusak,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Siswandi menegaskan saat ini dari total 12 titik api akibat semburan aktifitas ilegal drilling, tinggal 6 titik api yang belum padam.
“Tapi kemungkinan api segera padam dalam waktu dekat,” bebernya.
Terkait informasi yang beredar menyebutkan korban puluhan orang, Siswandi menegaskan bahwasannya itu tidak benar.
“Jadi korban itu hanya satu terkena luka bakar, dan sudah dirawat di RSUD Sekayu,” pungkasnya.(Berry)