Kemenkeu Sumsel Catat Kinerja Perekonomian Triwulan I/2024 Terjaga Positif

Kemenkeu Sumsel menggelar press conference APBN KiTA Regional Sumsel triwulan I/2024, di Aula Utama Gedung Keuangan Negara Palembang Lantai 1, Jalan Kapten A Rivai No 2 Palembang. Senin (29/4/2024)/sriwijayamedia.com-cha

Sriwijayamedia.com- Dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan APBN wilayah Sumsel triwulan I/2024 sekaligus mendorong pencapaian program Masyarakat Sadar APBN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumsel, menggelar press conference APBN KiTA Regional Sumsel triwulan I/2024, di Aula Utama Gedung Keuangan Negara Palembang Lantai 1, Jalan Kapten A Rivai No 2 Palembang. Senin (29/4/2024).

Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumsel Ferdinan Lengkong menyatakan kinerja perekonomian di Sumsel hingga 31 Maret 2024 terjaga positif dan kuat.

Hal tersebut terlihat dari aktivitas ekonomi masyarakat yang positif, inflasi yang terkendali, dan kinerja sektor eksternal yang terus mencatatakan surplus neraca perdagangan.

“Kondisi-kondisi tersebut tercermin dari indikator konsumsi antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sumsel tetap berada di level optimis (>100), kredit konsumsi terus menunjukkan tren peningkatan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Maret 2024 tumbuh positif. Inflasi di Sumsel bulan Maret 2024 sebesar 3,24% (yoy), 0,25 (mtm), dan 0,18 (ytd). Lalu neraca perdagangan Sumsel secara kumulatif surplus sebesar USD 734,10 juta,” terangnya.

Begitupun kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel on track. Realisasi pendapatan negara sebesar Rp4,18 triliun (18,89% dari target, yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp3,33 triliun, penerimaan bea & cukai sebesar Rp64,92 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp782,83 miliar.

Realisasi belanja negara sebesar Rp10,39 triliun (20,04% dari pagu), dengan rincian realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp3,74 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp6,65 triliun.

“APBN di wilayah Sumsel mencerminkan kinerja yang semakin optimal, tetap solid menjaga perekonomian,” papar Ferdinan Lengkong, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung (Babel).

Dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp3,33 triliun, terealisasi 17,06% dari target.

Perkembangan penerimaan pajak tahun 2024 dari bulan Januari, Februari, dan Maret memiliki kecenderungan pertumbuhan yang meyakinkan yaitu Rp1,28 triliun, Rp2,34 triliun, dan Rp3,33 triliun dengan capaian kumulatif terhadap APBN sebesar 6,5%, 12%, dan 17,1%.

Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp2,12 triliun, PPN Rp1,16 triliun, PBB & BPHTB Rp20,25 miliar, dan Pajak Lainnya Rp35,52 miliar.

Penerimaan bea dan cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp64,92 miliar atau 17,14% dari target.

Normalisasi harga komoditas unggulan menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan bea dan cukai. Penerimaan bea dan cukai tersebut terdiri dari bea masuk Rp46,37 miliar, bea Keluar Rp18,51 miliar, dan cukai Rp35,36 juta.

PNBP wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp782,83 miliar atau terealisasi 35,28% dari target.

Secara total PNBP Sumsel tumbuh sebesar 8,14% (yoy). Besaran PNBP tersebut terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum Rp533,98 miliar, dan pendapatan PNBP Lainnya Rp248,84 miliar, (termasuk pendapatan Aset, Lelang dan Piutang Rp16,03 miliar).

“Belanja negara menunjukkan kinerja yang meningkat dalam rangka peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur,dan perlindungan sosial. Belanja K/L wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp3,74 triliun atau 18,48% dari pagu dan tumbuh sebesar 61,57% (yoy). Belanja K/L tersebut terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp1,49 triliun, belanja barang Rp1,64 triliun, belanja modal Rp0,61 triliun, dan belanja bansos Rp1,31 miliar,” jelasnya.

Kinerja penyaluran TKD menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Maret 2024 yang mencapai double digits sebesar 17,60% (yoy), tercatat Rp6,65 triliun atau 21,03% dari pagu (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,43%).

Hal ini didorong utamanya karena pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp1,46 triliun atau 14,71% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp3,44 triliun atau 25,74% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp985,58 miliar atau 23,18% dari pagu, serta percepatan penyaluran Dana Desa akseleratif dengan mencatatkan Rp755,06 Miliar hingga Maret 2024.

“Perekonomian di wilayah Sumsel pada triwulan I 2024 terjaga positif. Kinerja APBN Wilayah Sumsel terus dioptimalkan untuk mendukung agenda pembangunan, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sumsel,”rincinya. (cha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *