Ini Wujud Sinergi Pemkab dan Polres Muba Tanggulangi Bencana Karhutbunlah

Pemkab bersama Polres Muba mengikuti rakor membahas penanggulangan bencana Karhutbunlah, di Aula Alex Noerdin Polres Muba, Senin (11/9/2023)/sriwijayamedia.com-berry

Sriwijayamedia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Polres Muba dan seluruh camat serta 50 perusahaan yang ada di Kabupaten Muba duduk bersama mengikuti rakor membahas penanggulangan bencana kebakaran hutan, kebun dan lahan (Karhutbunlah), di Aula Alex Noerdin Polres Muba, Senin (11/9/2023).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba Ir H Pathi Riduan, SE., ATD., MM., mengatakan Karhutbunlah merupakan tanggung jawab bersama dan menjadi atensi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah, mengingat untuk wilayah Sumsel berdasarkan prediksi BMKG mengalami keterlambatan musim hujan dan saat ini sudah memasuki puncaknya musim kemarau.

Bacaan Lainnya

“Artinya bukan hanya Pemkab dan Polres saja yang harus menekankan dan mensosialisasikan akan bahayanya Karhutbunlah. Dalam pencegahan dan penanggulangan karhutbunlah ini, kita butuh dukungan penuh dari masyarakat desa dan pihak perusahaan, karena mereka yang mengetahui lebih awal terjadinya bencana,” tuturnya.

Menurut Pathi, titik hotspot di Kabupaten Muba per Agustus 2023 berjumlah 269 tersebar di beberapa kecamatan.

“Pastinya kami siap membantu secara maksimal upaya pencegahan Karhutbunlah, baik personel maupun sarana dan prasarana,” ternag Kepala BPBD Muba.

Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Imam Safi’i, S.Ik., M.Si., mengatakan, rakor Latpra Ops Musi 2023 “Stop Karhutla Musi 2023” ini digelar guna menyamakan pemahaman terkait penanganan karhutla jika sewaktu-waktu terjadi. Baik dalam pola penindakan serta pencegahan yang diterapkan di lapangan nanti oleh personil yang bertugas.

“Dengan digelarnya rapat lintas sektoral ini diharapkan dapat terciptanya koordinasi dan komunikasi baik untuk mengantisipasi karhutla agar tidak terjadi di wilayah kita, sesuai arahan Kapolda Sumsel agar mengikutsertakan Forkopimda dalam mencegah dan penanggulangan bencana Karhutla siklus 4 tahunan bisa teratasi,” paparnya.

Pihaknya bakal menindak tegas apabila nantinya ditemukan unsur kesengajaan membakar hutan dan lahan untuk kepentingan pembukaan kawasan perkebunan baru.

“Intinya kita akan mengantisipasi kawasan agar terhindar dari kebakaran lahan,” jelasnya. (berry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *