Bupati OKI Inisiasi Pembangunan Asrama Santri di Ponpes Al Ittifaqiyah

Bupati OKI H Iskandar berfoto bersama usai peletakan batu pertama pembangunan asrama di Kampus G Ponpes Ittifaqiah Indralaya, Jum’at (25/8/2023)/sriwijayamedia.com-jay

Sriwijayamedia.com- Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H Iskandar, SE., menginisiasi para wali santri dalam pembangunan asrama santri asal OKI yang mondok di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaqiyah Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Saat ini tercatat sebanyak 405 santri asal Kabupaten OKI yang menimba ilmu di salah satu pesantren tertua se Sumsel.

Bacaan Lainnya

“Kami mengajak seluruh wali santri asal OKI berinvestasi di pesantren ini. Bukan hanya investasi dunia, tapu juga akhirat,” kata Bupati OKI, usai peletakan batu pertama pembangunan asrama di Kampus G Ponpes Ittifaqiah Indralaya, Jum’at (25/8/2023).

Pembangunan asrama merupakan bagian dari pengembangan kawasan Ponpes Ittifaqiyah Indralaya menuju pesantren internasional.

Kawasan dengan luasan lebih dari 200 hektar itu akan dikembangkan menjadi sentra ekonomi baru seperti pusat pendidikan, rumah sakit, dan ruang publik

“Kawasan ini tentu sangat potensial untuk meningkatkan ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar,” terang Bupati.

Bupati mengaku tidak bisa mengintervensi lebih jauh karena perbedaan wilayah dan kewenangan.

“Karena ini beda wilayah, tentu saya tidak bisa mengintervensi secara kebijakan, tetapi selaku alumni, keluarga besar Ponpes Ittifaqiah, saya terpanggil untuk kemajuan pesantren ini,” papar Bupati.

Sementara itu, Mudir Ponpes Ittifaqiah Indralaya KH Mudrik Qori mengatakan saat ini pihak pesantren sedang mengembangkan kawasan Baghdad City.

“Dalam site plannya ada asrama yang dapat menampung 4.000 santri, masjid, ruang belajar, rumah sakit dan bangunan komersil lainnya,” aku Mudrik.

KH Mudrik mengatakan Bupati OKI merupakan pioner pembangunan asrama kabupaten/kota se Sumsel di Ponpes Ittifaqiah Indralaya.

“Asrama Kabupaten OKI jadi yang pertama. Kiranya dapat diikuti kabupaten/kota lain,” ajaknya.

Sejumlah investor, masih kata dia, telah berminat berinvestasi di kawasan pesantren ini.

“Bagaimanapun bentuk kerja samanya BOT. Misalnya kita membuka ruang. Contoh yang sudah berhasil berupa pembangunan 54 lokal ruang belajar santri,” jelas KH Mudrik.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *