KAYUAGUNG- Cuaca ekstrem sebagaimana rilis prakiraan dari BMKG per 18 Desember 2017 yang akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia ternyata juga langsung menjadi perhatian Pemkab OKI.
Melalui BPBD Kabupaten OKI dan Dinas Sosial OKI bersinergi dengan PT Sampoerna Agro, upaya responsif dilakukan secara maraton dengan menyambangi 3 (tiga) desa yang terdampak banjir yakni Desa Sidomulyo Kecamatan Sungai Menang, Desa Embacang dan Desa Balian di Kecamatan Mesuji Raya, OKI Selasa (19/12).
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin dihadapan sekitar 261 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di 3 desa tersebut menyatakan bahwa faktor iklim dan cuaca menyebabkan curah hujan yang cukup tinggi.
“Bapak Ibu yang kami cintai, saat ini di Kabupaten OKI terdeteksi 11 titik desa yang mengalami banjir, misalnya Sungai Ogan yang meluap telah berimbas banjir ke Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Lubuk, atau seperti di Desa Balian dan Desa Embacang ini dari Sungai Dabuk. Termasuk tadi pagi saat mengunjungi Desa Sidomulyo, kami melihat sungai Kayulabu meluap. Kami pun berencana memantau Desa Jeruju di Cengal dan ada sebagian di Pematang Panggang. Informasinya juga sebaran banjir ini ada. Bapak Bupati melalui kedatangan kami ini ingin memastikan tidak ada korban jiwa dan penanganan apa yang diperlukan selanjutnya,” jelasnya.
Sebagai bentuk empati dan kepedulian juga diserahkan bantuan sembako bagi KK yang terdampak banjir.
“Bapak Bupati menyampaikan salam takzim dan keprihatinan yang mendalam atas musibah banjir. Semoga bantuan ini dapat meringankan Bapak/Ibu sekalian,” ucap Listiadi.
Kepala Dinas Sosial OKI, Amirudin, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk rencana pemeriksaan dan pengobatan bagi korban banjir.
“Kami bersama Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat akan berkoordinasi lebih lanjut, termasuk dokter dan paramedis dari PT Sampoerna Agro diharapkan siap terlibat aktif lagi nanti dalam layanan kesehatan ini,” ucapnya.
Dia mengaku musibah banjir ini bukan hanya berdampak terhadap perkebunan karet rakyat ataupun cetak sawah seperti di Desa Sidomulyo yang dalam hitungan kurang satu bulan lagi akan melakukan panen.
Bahkan, perusahaan perkebunan kelapa sawit pun juga mengalaminya.
“Curah hujan hingga pertengahan bulan Desember ini sangat tinggi capai 543mm. Kegiatan agronomi dan operasional kami cukup terhambat, beberapa lahan dan ruas jalan produksi kami juga sempat tergenang,” kata Eldi Nuzan, selaku KGM PT Sampoerna Agro.
Kendati demikian, pihaknya menaruh concern atas sinergi yang digalang Pemkab OKI dalam merespons musibah banjir ini.
“Kami melalui CSR perusahaan, inisiatif Disaster Responsiveness bersama Pemkab OKI. Tentunya sesuai kapasitas yang ada dan perlu didukung juga semua pihak agar terlibat aktif,” tuturnya.
Mewakili warga terdampak musibah banjir, Junaidi NW Kades Embacang dan H Kamil Kades Sidomulyo menghaturkan terimakasih atas kunjungan Pemkab OKI dan bantuan dari perusahaan yang peduli dengan dampak musibah banjir ini.
“Tentu aksi ini sangat bermanfaat. Kami berharap ada solusi jangka panjang dalam mengantisipasi risiko musibah banjir di masa mendatang,” jelasnya.(abu)