KAYUAGUNG-Kegiatan atau program rutin tiap tahun yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI dalam hal pemilihan Bujang Gadis Bende Seguguk (BGBS) tahun 2018 disoal. Sebagian besar masyarakat OKI mempertanyakan output yang dihasilkan dari program tersebut.
Bahkan publik menilai program itu sekadar menghambur-hamburkan uang saja sekaligus mengisi kekosongan dari program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI.
“Bayangkan saja, pemilihan BGBS diselenggarakan tiap tahun dengan alokasi anggaran disiapkan lebih dari Rp100juta. Sebenarnya, apa hasil yang dipetik dari kegiatan itu. Jelas kebanyakan mudhoratnya,” kata Jailani, warga Kota Kayuagung, Rabu (7/3).
Menurut dia, perencanaan yang dibangun dinas tersebut dengan membuat program pemilihan BGBS dianggap kurang matang. Sebab, BGBS ini orientasinya hanya sekadar memperoleh predikat dan bukan mempromosikan OKI secara riil.
Secara teoritis, kata dia, memang apa yang disampaikan para peserta BGBS itu masuk akal. Namun realitanya, para finalis ataupun pemenang tidak memiliki rancangan kegiatan untuk lrbih mengrnalkan budaya dan pariwisata di OKI ini.
“Mulai dari proses pendaftaran, seleksi hingga pelaksanaan gand final pemilihan BGBS, sudah berapa banyak uang rakyat yang dihamburkan. Sementara output yang dihasilkan nol besar,” tuturnya.
Dia mengilustrasikan banyak inovasi yang dihasilkan anak muda OKI seperti adanya Kayuagung Creatif Community (KCC). Jika dibandingkan BGBS dengan KCC, jelas KCC lebih terdepan dan memiliki program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ke depan, pihaknya berharap wakil rakyat dapat mencoret program BGBS dan meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI dapat mengkaji ulang program yang dibuat dengan mengedepankan manfaat, bukan mudhorat atau sesuatu yang tidak menguntungkan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Ifna Nurlela dihubungi selulernya tak kunjung diangkat. Begitupun dikirimkan pesan whatsapp tak juga dibalas.
Diketahui, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI akan melangsungkan grand final pemilihan BGBS di GOR Biduk Kajang, Kayuagung Jumat (9/3) nanti.(abu)