KAYUAGUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) serius ingin menekan angka kemiskinan di Bumi Bende Seguguk. Keseriusan ini dituangkan dalam program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang melibatkan instansi lintas sektoral.
Dalam program dari Kementerian Pertanian ini, OKI menjadi satu-satunya kabupaten yang dipilih dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Dari seluruh Indonesia, hanya 11 provinsi yang ditunjuk, dan di Sumsel OKI yang menjadi pilot projects, dan ini pertama kalinya dilakukan,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani ST., M.Si, Kamis (2/8).
Sebelum bekerja dan memilih Kabupaten OKI, lanjut dia, tim telah bekerja dan menverifikasi sehingga terpilih dua kecamatan yakni Kecamatan Teluk Gelam dan Lempuing Jaya.
“Minggu depan kemungkian sudah bisa dimulai, dan rencananya nanti akan diresmikan oleh Menteri Pertanian. Penetapan pemilihan target sendiri berdasarkan data TNP2K,” jelasnya.
Program ini sendiri merupakan program dengan sasaran individu dengan estimasi akan mendapatkan bantuan 50 ekor ayam dengan pakan sampai ayam berumur tiga bulan.
“Ayamnya jenis ayam kampung dan bisa bertelur. Hasilnya nanti bisa mereka jual dan ke depan bisa dikembangkan oleh mereka sendiri dengan pengawasan dari pemerintah,” terangnya.
Dia mengklaim target 300 ribu ayam itu ditetapkan Dirjen PKH. Karena ini kerjanya bersama dari berbagai instansi sehingga nantinya akan ada kandang dari PSP, cabe dan duku dari Dirjen Holtikultura, termasuk dari Perkebunan nanti ada komoditi kelapa.
Sementara itu, Bupati OKI, H Iskandar SE melalui Sekretaris Daerah (Sekda) OKi, H Husin SPd menambahkan, program ini merupakan proyek strategis dari pemerintah pusat. Dimana, ternak-ternak ini diberikan sebagai stimulus dengan harapan program ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan diharapkan akan membawa perubahan bagi taraf kehidupan dari masyarakat itu sendiri.
Selain itu, program ini diharapkan dapat betul-betul menekan angka kemiskinan di OKI.
“Kemiskinan akan berdampak kepada masalah sosial lainnya. Jika tidak diatasi ini akan berdampak ke masalah sosial hingga kriminalitas dan menggangu stabilitas daerah,” kata Sekda.
Sekda juga berharap program ini dapat menjadi program yang ditujukan kepada warga agar lebih efektif dan efisien sehingga bisa dirasakan masyarakat. Selain itu, penanggulangan terhadap kemiskinan ini memang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. (abu)