Pemkab OKI Optimalisasi 72.000 Hektar Lahan Rawa

IMG_20190330_135635

Kayuagung, Sriwijaya Media-Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendukung Kementerian Pertanian yang tengah mempersiapkan program untuk mencapai ketahanan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Salah satunya adalah melalui optimalisasi lahan rawa yang cukup luas di Bumi Bende Seguguk.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, Syarifuddin, SP., M. Si mengatakan, target pemanfaatan lahan rawa melalui kegiatan optimalisasi lahan rawa dan rawa pasang surut di Kabupaten OKI pada tahun 2019 mencapai 72.000 hektare yang tersebar di 18 kecamatan.

“Kita mendapat jatah 72.000 hektar optimalisasi lahan pada tahun ini. Bukan hanya cetak sawah saja, juga menambah luas lahan tanaman, meningkatkan indeks pertanaman, menambah luas lahan baku,” kata Syarifudin saat mendampingi kunjungan Bupati OKI di Kecamatan Tanjung Lubuk, belum lama ini.

Untuk mendukung optimalisasi ini, pemerintah akan membantu petani mulai dari penataan lahan serta bantuan alsintan. Alsintan ini yang nantinya akan digunakan para petani untuk menggenjot jumlah produksi.

“Jadi, nantinya, lahan yang produksinya 0 kita jadikan 3 kali lipat dan ini harus kita mulai dari sekarang,” terangnya.

Pemberian bantuan merupakan bagian dari program SERASI yang dirancang pemerintah untuk menambah jumlah produksi dengan memanfaatkan lahan-lahan yang masih tidur atau tidak produktif.

Bupati OKI, H Iskandar, SE mengaku optimistis dengan program ini soalnya dari 72.000 optimalisasi lahan yang ditargetkan sudah siap sekitar 50.000 hektare diantaranya sebanyak 4.400 ha di Kecamatan Tanjung Lubuk.

“Soal produksi memang harus jadi prioritas bersama, dan ini sejalan dengan program pemerintah daerah. Ini semua adalah upaya kita menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ujar Iskandar.

Iskandar juga memastikan semua mesin dan alat yang digunakan terbukti mampu berjalan dengan baik. Para petani pun juga menyambut baik bantuan yang diberikan pemerintah ini.

“Kita optimalkan produksi lahan dari satu kali menjadi dua kali bahkan tiga kali panen dalam setahun. Ini bukan suatu yang mustahil jika kita kerja bersama” terang Iskandar.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *