Palembang, Sriwijaya Media- Bertempat di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Minggu (1/3/2020) dilaksanakan Milad 354 tahun dan 17 tahun kebangkitan Kesultanan Palembang Darussalam jatuh pada 3 Maret 2020.
Haul Palembang Darussalam diwarnai pelbagai kegiatan dihadiri oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH., M.Kn., sebagai Sultan Palembang Darussalam, dan beberapa undangan lainnya.
Dikatakan SHM., Fauwaz Diradja, pihaknya memperingati Haul Palembang Darussalam yang jatuh pada 3 Maret.
“Kegiatannya kita majukan. Jadi pada 3 Maret tahun 1666 telah memproklamirkan Kesultanan Palembang Darussalam tidak lagi dibawah kuasa Mataram. Berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam pasca berubah Kerajaan Palembang Darussalam. Dulu adalah Kerajaan Palembang Darussalam,” ujarnya.
Sedangkan untuk 17 tahun kebangkitan merupakan umur dimana Kesultanan Palembang Darussalam telah dibangkitkan pada tahun 2003 oleh Sultan Muhammad Badaruddin III Prabudiradja. Tujuannya adalah untuk menjaga dan menguatkan identitas khas budaya Palembang Darussalam.
Disamping itu, dalam Haul ini pihaknya melaunching dan memberikan beberapa buku hikayat Palembang kepada undangan.
Buku ini disusun oleh tiga orang yakni Saudi Muhammad Adil, Saudi Berlian, dan Kemas Ari Pandji serta ditulis Kirangga Satya Danwita yang merupakan salah satu penulis di kesultanan.
Menurut Pembina Kiyai Marogan Palembang Mgs Ahmad Fauzie, pelestarian budaya peninggalan Palembang Darussalam sangat penting untuk disosialisasikan agar generasi penerus mengetahui bagaimana budaya kesultanan.
Karena kesultanan itu sngat luas yakni dari Bengkulu, Bangka Belitung, bahkan di Sumatera bagian Selatan.
“Sekarang kita tinggal melestarikan budaya-budaya peninggalan nenek moyang kita, termasuk tata cara berpakaian dan makan,” jelasnya. (ton)