Kerap Dimaki Kapolres, Kasat Sabhara Polres Blitar Mengundurkan Diri Dari Polri

IMG_20201001_212039

Surabaya, Sriwijaya Media-Kepala Satuan (Kasat) Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo secara tegas mengundurkan diri dari anggota kepolisian. Pengunduran diri bersangkutan lantaran kecewa dengan sikap arogansi Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo.

“Saya siap mengundurkan diri karena ini masalah hati. Pimpinan harus tahu bahwa tiap orang tidak sama dengan hati yang berbeda,” kata Agus dilansir detiknews.

Agus juga sempat meminta maaf kepada istrinya atas keputusan ini.

Dia mengaku keputusannya ini mulia di hadapan Allah. Agus berjanji tetap bisa menghidupi istrinya, meskipun hanya makan dengan lauk garam.

“Untuk istri saya, saya mohon maaf, saya terpaksa mengundurkan diri. Percayalah kita masih bisa makan dengan garam,” kata Agus sembari matanya berkaca-kaca di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (1/10/2020).

Agus juga meminta istrinya tidak takut untuk menjalani hidup selanjutnya.

“Mohon maaf kalau saya agak emosi. Mohon maaf kepada istri saya, kita masih bisa makan dengan garam, kenapa kita harus takut,” tuturnya.

Agus juga meminta maaf kepada masyarakat Blitar atas keputusannya mengundurkan diri ini.

“Untuk masyarakat Blitar saya mohon maaf, karena saya ini juga Ketua Pencakdor Blitar. Saya minta maaf untuk saudara saya, para jawara, pendekar di Blitar, terpaksa saya mengundurkan diri. Selanjutnya untuk adik-adik saya, suporter mohon maaf atas pengunduran diri ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Agus datang dengan membawa surat pengunduran diri ditujukan kepada Kapolda Jatim ditembuskan ke Kapolri.

“Saya datang ke Polda Jatim sengaja mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Polri. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut,” jelas Agus.

Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Tak hanya itu, Agus mengakui dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia tidak terima dengan tiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain.

“Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres,” terangnya.

“Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan, tidak berguna, banci, lemah dan lainnya,” ungkap Agus.(jay/rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *