Banyuasin, Sriwijaya Media – Keberadaan anak punk yang berkeliaran di Pasar Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin dikeluhkan pedagang setempat. Bahkan, anak berpakaian serba hitam kerap memaksa meminta sejumlah uang, Kamis (22/10/2020).
“Terkadang mereka (anak punk) ini datang secara berkelompok. Ya, kalau tidak dikasih mereka memaksa dengan tatapan mata tajam,” keluh pedagang manisan di Pasar Pangkalan Balai, Yuyung.
Menurut dia, makin hari keberadaan anak punk di Pasar Pangkalan Balai semakin banyak. Bahkan mereka sering membuang sampah sembarangan.
Sebagian besar pedagang disini sudah sangat resah dengan sikap dan tindakan anak punk.
Dia berharap pihak terkait segera menertibkan keberadaan anak punk hang sudah sangat meresahkan ini.
Senada disampaikan Iin, pedagang lainnya di Pasar Pangkalan Balai. Menurut dia, bukan saja anak punk, pengamen pun kerap lalu lalang beraktivitas di pasar.
“Kalau anak punk tidak dikasih uang, kadang mereka memaksa meminta rokok. Enak kali hanya sebatas, ini malah meminta sebungkus,” tuturnya.
Dia hanya berharap pemerintah segera mengambil sikap karena keberadaan anak punk sudah sangat meresahkan.
Menyikapi hal itu, Kasat Pol PP Banyuasin Drs H Indra Hadi melalui Kabid Tribuntram H Supadi, S.Pd., MM., mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat.
“Anak punk ini menang sangat bandel.
Sudah berulangkali ditertibkan ternyata masih saja berkeliaran,” ucapnya.
Untuk menertibkan anak punk dan pengamen jalanan ini, pihaknya mengklaim telah menerjunkan anggota untuk menertibkan anak jalanan tersebut.
“Ya, sudah sering kami ingatkan jangan mengganggu dan meresahkan masyarakat,” jelas Supadi.
Dia meminta pedagang dan masyarakat agar tidak memberikan uang kepada pengamen.
“Kalau mau sedekah, salurkanlah ke lembaga resmi, seperti masjid dan langsung ke orang yang membutuhkan,” terangnya. (indra)