Muaraenim, Sriwijaya Media – Proyek pembangunan sarana pengendalian banjir dalam Kota Muaraenim, tepatnya di Simpang 4 Kelurahan Muaraenim dikeluhkan pengguna jalan maupun warga.
Pasalnya, selain menganggu akses jalan pengendara, juga berimplikasi terhadap matinya saluran air bersih PDAM ke rumah-rumah.
Pantauan dilapangan, Kamis (25/11/2021), diketahui pengguna anggaran proyek ini merupakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang dikerjakan CV Gada Arta Bahana beralamat di Kota Palembang.
Tak tanggung-tanggung, proyek pembangunan sarana pengendalian banjir dalam Kota Muaraenim ditengah pandemi Covid-19 menelan biaya fantastis capai Rp3.612.350.000, yang dimenangkan dengan nilai tawaran sebesar 22.6%.
Pengendara mengklaim sangat terganggu ketika melintasi lokasi proyek, mengingat tanah bekas galian alat berat yang berserakan.
Ketua RW 01 Kelurahan Muaraenim Welki menegaskan sebelumnya pihak pelaksana maupun pihak dinas tidak ada kordinasi sama sekali mengenai pengerukan ini.
“Kami sangat menyayangkan karena kurangnya koordinasi dari pihak terkait. Akibat pengerjaan proyek itu, banyak warga yang berputar melewati RW 7 untuk keluar,” terangnya.
Ironisnya, ada salah satu pengendara sepeda terpeleset dan terjatuh ketika melintasi sekitar lokasi proyek,” terangnya.
Welki menambahkan seharusnya pengerjaan galian ini dilakukan sebagian dulu agar tidak mengganggu aktifitas warga maupun pengguna jalan.
“Kami berharap jalan ini segera diperbaiki agar tidak menyusahkan warga dan menganggu pengguna jalan melintas,” pintanya.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Lematang Enim Subroto didampingi Kacab Muaraenim Irza R, melalui Kabag Humas PDAM Lematang Enim Jhon R menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pendistribusian air PDAM ke rumah pelanggan.
“Ya, terjadi kerusakan pipa 6 inci yang diakibatkan oleh tersenggol alat berat pada Rabu 24 Nopember 2021, sekitar pukul 23.30Wib. Saat ini kami sedang melakukan pengerjaan perbaikan agar distribusi air PDAM kembali normal sediakala,” jelas Jhon.
Dia menyebutkan adapun wilayah yang terganggu pengaliran, antara lain : Kelurahan Muaraenim KP II hingga KP VIII, Kemayoran, Jalan Jend Sudirman seberang (belakang terminal regional) dan Jalan A Yani.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, tidak ada satupun pihak berkompeten di dinas terkait memberikan penjelasan. (Kiki)