Penunjang Satu Data Indonesia, Lintasarta Berkolaborasi Dengan Kominfo Sumsel

IMG_20211129_202120

Palembang, Sriwijaya Media – Kominfo Provinsi Sumsel bersama Lintasarta membangun kerjasama dengan menggelar workshop dengan tema “Teknologi sebagai Penunjang Satu Data Indonesia”, berlangsung di Hotel Aston, Senin (29/11/2021).

Vice Presiden South Sumatera Area Lintasarta M Adhar Rani mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu kolaborasi pemprov Sumsel, dalam hal ini OPD Dinas Kominfo.

“Kami lintasarta ingin membantu Pemprov dalam penunjang Satu Data Indonesia. Satu data sangat penting. Kami lintasarta hadir di Sumbagsel, khususnya Sumsel untuk mendukung mulai dari Pemprov, serta kabupaten dan kota, bagaimana caranya kabupaten dan kota punya satu data. Ini butuh peran Kominfo Provinsi dan kabupaten dan kota,” terang Adhar.

Dia menuturkan, dengan adanya kegiatan ini pihaknya mengetahui kendala yang dihadapi kabupaten dan kota dalam mewujudkan satu data. Misalnya seperti Muratara belum ada infrastrukturnya.

“Jadi dengan adanya kegiatan ini kita berikan rekomendasi point-point untuk mewujudkan satu data. Ini baru konsolidasi atau penjajakan,” tuturnya.

Adhar mengungkapkan, lintasarta sudah eksis di Sumsel. Bahkan pihaknya sudah bekerjasama dengan Bapenda untuk Samsat seluruh kabupaten dan kota.

Selain itu, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan Bank Sumsel Babel (BSB) sejak tahun 2002.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita mendengarkan apa kebutuhan dan permasalahan dari pemda kabupaten dan kota. Kita berikan rekomendasi karena kendala dari setiap kabupaten dan kota di Sumsel ini berbeda-beda. Untuk mencapai satu data di seluruh kabupaten dan kota itu beda-beda kendala dan kebutuhannya. Kita punya jaringan se Sumsel, ada Pemda yang sudah kerjasama, namun ada beberapa pemda belum karena ada yang terkendala seperti blank spot atau belum ada infrastrukturnya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sumsel H Achmad Rizwan, S.STP., MM., menambahkan, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan transformasi digital sejak tahun 2020. Namun ada yang sudah siap, dan ada yang belum siap.

Untuk di Pulau Jawa infrastrukturnya mungkin sudah cukup. Untuk di Sumsel masih ada yang blank spot.

“Saya minta Dinas Kominfo kabupaten dan kota agar dapat memberitahu apa kebutuhan dan kendala yang dihadapi untuk menerapkan sistem pemerintahan satu data. Jadi ini tidak hanya hanya sekedar seminar saja. Kepala daerah nantinya ada input, arah kebijakan kedepan untuk penerapan satu data,” jelasnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *