Sriwijayamedia.com- Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) di awal tahun 2025 tetap tumbuh Positif.
Tren positif kinerja realisasi pendapatan negara didukung oleh tren positif pertumbuhan penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai.
Realisasi pendapatan negara dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan capaian kinerja yang baik. Realisasi belanja negara yang terdiri dari belanja pemerintah pusat dan Transfer ke Daerah (TKD) juga menunjukkan capaian kinerja yang optimal.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumsel Agus Yulianto, dalam rapat pleno forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumsel yang beranggotakan seluruh kantor vertikal Kemenkeu di Sumsel, Kamis (20/3/2025).
‘Penerimaan pajak di Sumsel sampai dengan Februari 2025 capai Rp1.553,27 miliar atau 10,2% dari target APBN, dengan pertumbuhan netto sebesar 1,6%,” kata Agus.
Menurut dja, faktor pendorong pertumbuhan ini adalah penyesuaian perpindahan penerimaan Wajib Pajak Cabang yang semula disetorkan pada cabang terdaftar di Sumsel sekarang masuk ke Wajib Pajak Pusat terkait implementasi coretax awal Januari 2025, peningkatan setoran masa atas aktivitas sektor perkebunan kelapa sawit dan karet, pertumbuhan PPN & PPnBM sebesar 10,8%, dan capaian Pajak Lainnya sebesar 492,9%.
Kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif, utamanya didorong peningkatan harga serta volume ekspor CPO dan turunannya pada Februari 2025.
Dia menyebut total penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp124,81 miliar atau 48,36% dari target yang telah ditetapkan. Pendapatan negara dari penerimaan kepabeanan dan cukai ini capai pertumbuhan positif sebesar 162,18% (yoy).
Dia melanjutkan kinerja fasilitasi dan pengawasan kepabeanan dan cukai di Sumsel sampai dengan Februari 2025 mencapai Rp42,26 miliar dari pelayanan dan fasilitas fiskal dan Rp20 miliar dari kinerja pengawasan.
“Pendapatan negara yang terealisasi sebesar Rp2.142,94 miliar dengan pertumbuhan 1,64% (yoy) juga didukung oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terealisasi sebesar Rp464,86 miliar atau 19,33% dari target,” terangnya.
Penerimaan dari sisi PNBP terjaga dengan baik yang ditunjukkan melalui capaian kinerja pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) dan pendapatan PNBP Lainnya.
Pendapatan PNBP BLU mencapai Rp253,59 miliar atau 13,22% dari target, dan pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp211,27 miliar atau 43,40% dari target yang termasuk PNBP aset, piutang negara, dan lelang sebesar Rp12,44 miliar atau 23,32% dari target.
Sementara itu, dari sisi belanja negara menunjukkan kinerja yang optimal dengan realisasi sebesar Rp5,99 triliun atau mencapai 12,22% dari pagu.
Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1,19 triliun atau 7,70% dari pagu, dan TKD yang tumbuh positif sejak awal tahun yaitu sebesar Rp4,80 triliun atau mencapai 14,29% dari pagu.
Dia mengaku pertumbuhan ini utamanya didorong oleh akselerasi penyaluran Dana Desa (DD) di awal tahun, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) Block Grant, serta penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) yang mencapai Rp941,55 miliar atau 8,54% dari alokasi pagu.
Penyaluran DAU tahun 2025 mencapai Rp2.654,44 miliar atau 18,95% dari alokasi pagu. Capaian tersebut naik dibandingkan tahun seblumnya sebesar Rp2.576,36 miliar atau 18,88% dari alokasi pagu.
Penyaluran DAK Non Fisik mencapai Rp956,86 miliar atau 19,05% dari alokasi pagu yang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Penyaluran DD mencatatkan Rp 247,93 miliar atau 9,94% dari pagu. Penyaluran Dana Insentif mencatatkan Rp4,51 miliar atau 6,69 % dari pagu.
“Perekonomian di Sumsel tumbuh optimis yang didukung oleh penerimaan negara yang tumbuh positif dan capaian kinerja belanja negara yang optimal. Kondisi ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai kinerja di tahun 2025,” jelasnya. (rel)