Sriwijayamedia.com- Simposium Regional Obgyn Sumatera Update (ROSADE) Palembang 2024 dengan tema “Women’s Health and Pregnancy, Current Issues dan Future Outlook”, diselenggarakan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumsel secara resmi dibuka, di Grand Ballroom Arya Duta Hotel Palembang, Senin (22/4/2024).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., SpKKLP., menegaakan kegiatan simposium ini dalam rangka untuk mengupdate ilmu daripada ibu, bayi dan stunting yang sangat berpengaruh dalam rangka penurunan angka kematian akibat ibu, bayi dan stunting di Sumsel.
“Tahun 2024 ini, kita harapkan ada penurunan angka terbaru tingkat stunting di Sumsel,” harapnya.
Dia menyebut saat ini anggota POGI di Sumsel capai 1.000 anggota spesial obygn.
Keberadaan para anggota POGI ini diharapkan pula dapat meningkatkan penurunan kematian terkait masalah kebidanan, yakni kematian ibu, bayi, dan stunting.
Selain itu, keberadaan bapak asuh, orang tua asuh, gerakan-gerakan serentak juga andil dalam penurunan angka stunting.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan SDM Setda Sumsel Kurniawan Abadi, SE., MM., menambahkan Gerakan Aksi Bergizi (GAB) secara serentak di 17 kabupaten/kota di Sumsel melalui sekitar 892 sekolah dan sekitar 117.039 siswa ikut berpartisipasi dalam penurunan stunting.
“Setiap bulan dilakukan penimbangan bayi/bayi dibawah lima tahun (balita) di 6.683 posyandu melalui Gerakan Penimbangan Serentak (GPS) di 17 kabupaten/kota di Sumsel,” imbuhnya.
Bukan itu saja, ada Gerakan Bumil Sehat yaitu kegiatan pemeriksaan ibu hamil (bumil) sehat serentak dilakukan di Indonesia, Gerakan Penanganan Stunting se Sumsel melalui Surat Edaran Gubernur Sumsel No 001/SE/Dinkes/2024 tanggal 9 Januari 2024 tentang program bapak asuh anak stunting.
Kemitraan bersama BKKBN Perwakilan Sumsel dengan pemanfaatan e-PPGBM Dinkes. Bahkan saat ini sebanyak 3.258 anak stunting yang mendapat BAAS dan angka ini akan terus bertambah.
Lalu penyediaan alat antropometri kit di Posyandu sebanyak 460 unit melalui APBD Sumsel.
“Percepatan penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting bukan persoalan bangsa dimasa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus,” jelasnya.(ton)