Banyuasin, Sriwijaya Media – Harga gas elpiji berukuran 3 kilogram di wilayah Banyuasin sangat fantastis capai Rp40.000 per tabung.
Tingginya harga gas melon tersebut lantaran terjadinya kelangkaan di tingkat pengecer, Minggu (8/11/2020).
Kendatipun harga membumbung tinggi dan langkah, namun Dinas Koperasi, Perdagangan dan UKM Banyuasin membantah hal tersebut.
Seksi Pengadaan Barang dan Jasa pada Dinas Koperasi, Perdagangan dan UKM Banyuasin, Iin Indaryati ketika dikonfirmasi wartawan, membantah adanya kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan pihak Pertamina sudah turun ke lapangan memantau pendistribusian gas 3 kg. Bahkan distribusinya melebihi kuota,” kata Iin.
Mengingat gas elpiji merupakan kebutuhan rumah tangga, maka sejak dapat informasi dugaan kelangkaan, pihak Pertamina pun langsung turun ke lapangan mengadakan Operasi Pasar di Desa Tajaraya Kecamatan Betung.
Dia pun tak menapik kalau ada warga yang mengklaim membeli gas 3 kg seharga Rp40.000 per tabung.
“Sejak ada yang melaporkan kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg, Pertamina langsung melakukan sidak mencari solusinya. Lalu mengkonfirmasi langsung dengan agennya,” terangnya.
Setali tiga uang, Seksi Pengadaan Barang dan Jasa lainnya, Rusman Nuralam berharap masyarakat dan awak media turut membantu melakukan pemantauan terhadap usaha restoran dan pempek besar yang memakai gas ukuran 3 kg.
“Restoran atau usaha besar wajin mengunakan gas elpiji 12 kg. Karena gas elpiji 3 kg hanya untuk masyarakat kurang mampu. Jika menemukan ada yang melanggar, silakan di foto dan dilaporkan,” jelasnya. (indra)
