Jakarta, Sriwijaya Media – Awal tahun 2022 menjadi hal yang menyeramkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Berbagai permasalahan datang silih berganti. Tahun baru yang seharusnya disambut dengan meriah
malah disambut dengan berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Beberapa yang menjadi perhatian yakni mengenai isu ketahanan pangan. Harga minyak (migor) yang melonjak menjadikan rakyat sengsara.
“Permasalahan terkait migor ini mengingatkan kita akan kasus kelangkaan APD, masker, dan suplemen penunjang kesehatan lainnya di masa-masa awal pandemi. Dampak yang
ditimbulkan dari permasalahan ketersediaan bahan pokok ini membawa dampak yang dapat kita lihat
seperti: kelangkaan, harga tinggi, panic buying, ketidakmampuan pemerintah untuk segera menstabilkan harga, dan berbagai dampak lainnya,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kaharuddin HSN DM, di Jakarta, Senin (28/3/2022)
Menurut dia, beberapa isu yang lain, seperti konflik Wadas yang tak kunjung berhenti dari tahun 2019 hingga kini, perlu menjadi perhatian di negeri ini.
Wadas hingga kini pun tetap menjadi polemik berkepanjangan. Tak ada penyelesaian sistematis dan humanis yang diberikan oleh pemerintah. Yang ada hanyalah tindakan represif aparat yang menunjukkan cerminan pemerintah pusat dalam penyelesaian masalah.
Secara tersirat, kata dia, dinyatakan bahwa ada lebih dari 250 orang aparat di sana pada 8 Februari silam. Kejadian ini menjadikan warga terkejut dan takut akan kehadiran ratusan aparat tersebut.
Isu lainnya yang terjadi adalah pemindahan Ibu Kota Baru (IKN). Isu ibu kota baru terlanjur ramai, di atas basis yang belum kuat. Perangkat undang-undang yang belum matang serta beberapa hal yang harusnya menjadi urgensi sejak awal diumumkan malah belum matang sempurna.
Dia melanjutkan seakan banyak hal yang dipaksakan, pengkajian ibu kota baru perlu dilakukan kembali agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Maka dari itu, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia akan menggelar aksi pada Senin, 28 Maret 2022 dalam rangka aksi geruduk istana, dengan tagar #RakyatBangkitMelawan dengan 6 tuntutan rakyat.
“Adapun 6 tuntutan yang akan dibawa yaitu menuntut pemerintah menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok ; mendesak Presiden untuk segera mencopot Menteri Perdagangan (Mendag) M Luthfi ; menuntut lembaga negara untuk tetap menyelenggarakan pemilu 2024 ; menolak segala upaya untuk mengubah pembatasan masa jabatan presiden ; mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN, termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah (Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 23 dan Pasal 36) serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi dan kebencanaan ; terakhir mendesak Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya,” jelas Kaharuddin HSN DM.(irawan)