KAYUAGUNG- Sebagian besar warga Desa Jermun, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI kini bernafas lega. Pasalnya, jika sebelumnya jalanan desa berkubang lumpur jika hujan dan bergumul debu ketika musim panas, namun kini jalan sudah dicor beton.
Dahulu Desa Jermun termasuk desa tertinggal yang terletak di ujung Kecamatan Pampangan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten tetangga Banyuasin.
Bahkan warga setempat sempat ingin pindah ke kabupaten sebelah karena melihat pembangunan di desa tetangga jauh lebih pesat. Namun kini, berkat pesatnya pembangunan di pedesaan, Desa Jermun terlepas dari status tertinggal dan bergeliat melakukan pembangunan.
“Dua tahun ini kami terus berbenah, Dana desa yang dikucurkan pemerintah sangat membantu kami dalam membangun desa, khususnya infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat,” kata Abus Roni Kepala Desa Jermun, Senin, (7/8).
Abus mengaku kalau dahulu desa yang dipimpinnya merupakan desa tertinggal.
“Dulu warga disini benar-benar terbelakang, listrik belum ada, jalanan becek ditambah lagi infrastruktur desa yang minim. Namun sejak adanya dana desa kami berbenah mengejar ketertinggalan dari desa lain,” aku Abus.
Abus mengatakan pihaknya bersama perangkat desa sangat berhati-hati dalam menggunakan dana desa yang diberikan pemerintah. Bahkan berkonsultasi terlebih dahulu kepada pihak kecamatan dan kabupaten serta bermusyawarah dengan masyarakat dalam menggunakan dana desa tersebut.
“Semuanya saya musyawarahkan dengan masyarakat serta konsultasi dengan Pemkab. Yang dibutuhkan masyarakat itu ya infrastruktur yang baik agar mereka mudah menjalankan aktifitas,” jelasnya.
Tahun sebelumnya, kata Abus, dana desa digunakan untuk membangun jalan setapak di perkampungan warga. Tahun ini difokuskan untuk membangun jalan poros di Kampung II dan III.
“Tahun ini kami membangun jalan poros desa dengan cor beton di Kampung II dan III total panjangnya 14 Km membentang hingga ke desa tetangga perbatasan kabupaten Banyuasin,” tuturnya.
Pembangunan jalan ini memang sangat ditunggu-tunggu warga Jermun, menginggat kultur tanah desa ini berupa tanah liat merah yang sangat licin jika ditimpa hujan dan berdebu di musim panas. Meski jalan yang dibangun belum tembus ke kecamatan, namun warga sangat mengapresiasi atas pembangunan ini.
“72 tahun Indonesia Merdek, namun kami baru merasakan jalan seperti ini. Terimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Bupati,” uvap Saseli Narso, salah satu warga Desa Jermun.
Sebelumnya, Pemkab OKI meningkatkan besaran Dana Desa yang dikucurkan ke 314 desa di OKI pada tahun ini. Kenaikan pun cukup signifikan capai 40 persen atau berkisar Rp120 Miliar. Setiap desa di OKI mengelola uang secara mandiri mencapai Rp1 Miliar, termasuk dana Bagi Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Hasil Lelang Lebak Lebung (L3).
Bupati OKI, H. Iskandar, SE, berkeinginan dana desa itu mampu menjadi stimulan menaikkan geliat ekonomi di desa.
“Meski disana-sini terjadi pemangkasan, dana desa tetap jadi prioritas kami. Dana desa ini bisa menjadi stimulan terhadap percepatan pembangunan di desa,” ujar Iskandar.
Dalam mengawal dana desa agar tepat sasaran, Iskandar mendorong dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa menjadi alat bagi desa untuk mewujudkan kemandirian secara ekonomi.
“BUMDes ini menjadi wadah membangun ekonomi desa. Bisa dengan membentuk unit usaha pertanian, peternakan, kerajinan UMKM. Juga bisa membentuk unit usaha simpan pinjam, penyewaan alat-alat, termasuk unit usaha jual beli/perdagangan,” ujarnya.
Selain meningkatkan dana desa pada tahun ini, Pemkab OKI juga menaikkan tunjangan bagi para kepala desa, perangkat desa dan BPD.
“Kami tau tugas bapak ibu kades sangat berat. Untuk itu tunjungan Kepala Desa, BPD dan perangkat desa kami naikkan Rp3 juta per desa,” ucap Iskandar.(abu)