Telkomsel Operasikan BTS Pertama di Pulau Liran

BTS Liran_1
Telkomsel Operasikan BTS Pertama di Pulau Liran
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama CEO Telkom Group Alex J. Sinaga (ketiga kanan) dan Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan (kedua kanan) meresmikan beroperasinya BTS pertama di Pulau Liran, tepatnya di Desa Ustutun, Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Selasa (8/8)

MALUKU – Sebagai salah satu upaya menyediakan layanan telekomunikasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, Telkomsel mengoperasikan base transceiver station (BTS) pertama di Pulau Liran, tepatnya di Desa Ustutun, Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Telkomsel menjadi satu-satunya operator seluler yang menghadirkan infrastruktur jaringan telekomunikasi di salah satu pulau terluar di Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut.

Beroperasinya BTS di Pulau Liran ini diresmikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, dan CEO Telkom Group Alex J Sinaga di sela-sela program “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Pulau Moa dan Pulau Liran.

Bacaan Lainnya

“Sebagai perusahaan milik bangsa dan negara Indonesia, kami terus mewujudkan komitmen memerdekakan wilayah-wilayah di Indonesia yang sebelumnya tidak memperoleh layanan telekomunikasi. Dengan semangat tanpa batas, kami selalu berupaya membangun jaringan untuk memajukan negeri dan melayani masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tanpa terkecuali, termasuk di wilayah yang secara bisnis tidak menguntungkan,” kata Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, Selasa (8/8).

Didukung daya jangkau hingga radius lima kilometer, BTS Telkomsel mampu menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Pulau Liran.

BTS Telkomsel di Pulau Liran juga mampu mengakomodasi kebutuhan komunikasi hingga ribuan pengguna, sehingga sangat memadai untuk melayani Pulau Liran yang berpopulasi penduduk mencapai lebih dari 1.000 jiwa.

“Kami terus berupaya agar layanan Telkomsel dapat menjangkau seluruh wilayah populasi Indonesia sehingga ke depannya negara kita tercinta ini benar-benar terhubung seutuhnya dengan adanya jaringan telekomunikasi,” jelas Bob.

Menteri BUMN Rini Soemarno mendeskripsikan bahwa masyarakat di Pulau Liran sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan umumnya melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan ikan dengan pengepul yang merupakan warga Timor Leste.

Selama ini, untuk menjual ikan langsung ke Timor Leste, nelayan di Pulau Liran harus berlayar menggunakan perahu selama lima jam, tak jarang sampai bermalam di tengah lautan.

“Kita sama-sama berharap, dengan adanya jaringan Telkomsel di Pulau Liran, komunikasi warga dengan warga di pulau lain bahkan provinsi lain bisa meningkat. Semoga layanan telekomunikasi juga mampu mendorong peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah ini,” ungkap Rini.

Rini menuturkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi seperti yang dilakukan Telkomsel di Pulau Liran, serta pulau-pulau terluar dan perbatasan negara merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di mana hadirnya sarana telekomunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan ini.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *