KAYUAGUNG- Pasca dilantik, sebagian besar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Kabupaten OKI dibayang-bayangi bakal dicopot lagi. Isu yang merebak ini mengakibatkan keresahan dikalangan kepala UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten OKI.
Informasi yang dihimpun dilapangan, pelantikan 14 pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemkab OKI dilakukan pada awal Agustus lalu. Sayangnya lebih dari dua pekan menjabat, sebagian kepala UPTD mulai dihantu-hantui bakal dicopot dari jabatannya digantikan oleh pejabat lain. Banyaknya intervensi dari pihak tertentu mendorong terjadinya perombakan tersebut.
Bahkan sebagian kepala UPTD sempat dipanggil menghadap Sekretaris Daerah (Sekda) membahas perihal pergantian jabatan tersebut.
“Kami juga tidak tahu. Ya, kami hanya bisa pasrah saja menerima semua ini,” kata salah satu pejabat eselon III yang minta namanya dirahasiakan ini.
Kendatipun baru sebatas pembicaraan, masih kata dia, namun SK pemberhentian dan pengangkatan sampai saat ini belum kunjung diterima.
Sekretaris Daerah OKI, H Husin SPd saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/8) mengarahkan agar awak media mengkonfirmasikan masalah ini ke Dinas Pendidikan OKI.
Sekretaris Diknas OKI Imam Tohari menambahkan pihaknya sangat menyayangkan sikap oknum pegawai yang terkesan berlebihan itu.
“Itu urusan pribadi bersangkutan. Masak dicampuradukkan dengan organisasi dan takut dimutasi. Pegawai itu jika diperintahkan, ya dilaksanakan. Kan pegawai itu bekerja mengikuti aturan yang ada,” kata Imam, Jumat (25/8).
Menyikapi hal itu, anggota DPRD OKI Agus Masnanto menyatakan planning yang kurang matang menyebabkan output yang dihasilkan juga tidak optimal.
“Makanya kerapkali terjadinya mutasi terhadap pegawai. Wajar saja banyak ASN yang khawatir, baru beberapa hari atau pekan sudah digeser lagi. Ini menunjukkan kurangnya perencanaan awal, termasuk tanpa melihat kompetensi ataupun capacity seseorang. Disinilah kelihatan berjalan atau tidaknya peran aktif dari Baperjakat,” ucap politisi Partai Hanura OKI ini. (abu)