Sriwijayamedia.com- Peringatan hari Bhayangkara ke 79 pada 1 Juli 2025 ini menjadi momen yang tepat bagi intitusi Polri melakukan reformasi dan evaluasi secara komprehensif. Mengingat kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah berjalan begitu lama dari tahun 2021 – 2025 (4 Tahun).
“Apalagi kita ketahui bersama jejak Kapolri pilihan Joko Widodo ini sangat melesat melewati banyak perwira-perwira tinggi yang berada setingkat atau di atasnya. Artinya regenerasi dalam institusi Polri sangat tidak sehat, sedangkan banyak putra dan putri daerah lainnya yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas di dalam institusi Polri,” kata Ketua Umum (Ketum) Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Cabang Jakarta Utara (Jakut) Oloan Gani, Jum’at (27/6/2025).
Oloan menilai reformasi internal Polri perlu dilakukan bahkan harusnya menjadi prioritas utama dalam rangka regenerasi institusi serta penguatan institusi Polri di mata masyarakat agar semakin profesional, responsif, transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas-tugas.
Saat ini, Polri menjadi sorotan yang begitu besar di publik dari mulai fenomena rangkap jabatan di beberapa instansi pemerintah atau BUMN yang menimbulkan konflik kepentingan.
Penegakan hukum yang belum berkeadilan dan pemberantasan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang belum menyeluruh bahkan tidak nampak keberhasilannya.
Bahkan, menurut survey LSI, Kepolisian Indonesia menempati peringkat teratas korupsi se -Asia Tenggara.
“Artinya perlu penyegaran dan perbaikan kinerja di tubuh Kepolisian yang saat ini menjadi prioritas dan harapan masyarakat,” terang Olan.
Dia berharap di Hari Bhayangkara ini kritik konstruktif dari PMI Cabang menjadi momentum perbaikan institusi Polri dengan komitmen yang kuat dalam membangun dan meningkatkan kembali citra Polri di mata masyarakat serta menjadi momen regenerasi yang sehat di tubuh institusi Polri. (santi)
