Jurnalis di Indonesia Diskusikan Peran Media Dalam Era Pandemi

IMG-20210828-WA0026

Jakarta, Sriwijaya Media-Forum perdamaian media Indonesia pertama “Voice of Press (VOP)” diadakan secara online dengan peserta sekitar 14 jurnalis Indonesia dengan mengambil tema ‘Situasi Terkini Para Jurnalis dan Peran Media di Beberapa Kota di Indonesia di Tengah Pandemi’, Sabtu (21/8/2021) lalu.

Bacaan Lainnya

5 jurnalis dari kota-kota besar Indonesia, termasuk Jambi, Jakarta, Banjarmasin, Manado, dan Ambon, memberikan presentasi tentang lingkungan media dan situasi terkini di tiap kota di Indonesia selama pandemi.

Para peserta juga mendiskusikan peran dari jurnalis-jurnalis Indonesia dalam mengalahkan masalah-masalah yang disebabkan oleh kebencian, konflik, kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi di tengah pandemi Covid-19 yang berlangsung ini.

“Media juga harus memastikan bahwa orang-orang dapat merasa nyaman dan aman dengan menyediakan berita yang obyektif dan seimbang dan informasi terbaik secara konsisten kepada komunitas lokal dan internasional,” kata Ketua Editor Harian Jambi Daily Hendry Nursal.

Sementara itu, Ketua Editor Media Bunaken Sonny Tadjure menekankan pentingnya untuk mendirikan sistem dan lingkungan, dimana para jurnalis dapat bekerja berdasarkan informasi yang objektif dan akurat.

Manager Regional dari HWPL Indonesia Magdalena Hutasoit menambahkan pihaknya memerlukan jurnalis-jurnalis untuk mengatasi kebenaran informasi dalam pandemi dan menciptakan berita-berita yang menjaga perdamaian dan dapat membawa perubahan positif terhadap perilaku orang-orang.

“HWPL berencana untuk mendukung jurnalisme perdamaian dalam menyebarkan budaya berita-berita positif kepada masyarakat sipil Indonesia dengan mengagendakan rangkaian forum-forum perdamaian online dan Pendidikan perdamaian untuk media,” terangnya.

Dia menambahkan Forum Perdamaian Media Indonesia tersebut diorganisir oleh organisasi perdamaian internasional non-profit yang berpusat di Korea, yaitu Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), yang berhubungan dengan ECOSOC PBB dan DGC PBB.

“VOP adalah tempat komunikasi dan jaringan media internasional di mana para jurnalis dari seluruh dunia dapat dengan sukarela berpartisipasi dan menyuarakan untuk kebebasan media dan jurnalisme perdamaian. Sampai hari ini telah diikuti oleh 207 jurnalis dari 22 negara, termasuk Nepal, Filipina, Indonesia, Hongkong, Taiwan, Ukraina, Nigeria, sejak 2018 silam,” jelasnya.(Jay/rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *