Opini : Tolehlah ke Belakang

IMG_20220105_113446

Oleh : 

Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang

Bacaan Lainnya

Menoleh adalah suatu hal yang dilakukan untuk melihat. Seseorang biasanya melihat kedepan, tetapi ketika menoleh bisa saja ke samping kiri, ke samping kanan bahkan ke belakang.

Menoleh disini bukan melihat hal-hal yang tampak di mata saja melainkan misalnya pengalaman, pelajaran serta pengetahuan yang ada. Sesuatu hal di dunia ini tidak lepas dari indra penglihatan.

Ketika penglihatan tersebut identik dengan pengamatan. Pengamatan tentu berkaitan dengan suatu cara kerja kemudian dilakukan analisis. Orang yang sering mengamati biasanya dilakukan oleh peneliti.

Belakang adalah suatu hal yang berada di balik badan kita, seperti punggung kita. Seseorang biasanya sering berada di belakang orang lain maksudnya tertinggi dari orang tersebut. Maka belakang disini bisa diartikan baik bisa juga buruk.

Ketika buruk misalnya mengandung kata keterbelakangan dibandingkan orang lain. Ketika baik, kita hanya ingin di belakang dia bukan di depan dia, dalam artian ingin mengalah.

Ketika hal tersebut bisa menjadi dua kemungkinan maka kita ambil yang baik saja. Misalnya lebih baik mengalah dengan orang lain.

Hubungan antara menoleh dan belakang tentu ada karena ketika kita dalam kehidupan sudah berada di depan. Maka jangan lupa kita menoleh ke belakang.

Seperti kita berhasil dalam suatu hal, maka ingat kita sebelum kita berhasil karena sebelum berhasil tentu banyak rintangan dan kegagalan yang menghampiri kita. Sangat penting kita menggunakan hal ini (menoleh ke belakang), karena dalam suatu permasalahan kita bisa mempertimbangkan suatu kebijakan dengan melihat kemungkinan dibaliknya, akibat yang bisa diambil ketika kita memutuskan untuk memilih ini.

Menoleh ke belakang seperti ini bukan meniru hal yang sudah terjadi melainkan dapat kita pahami sebagai pelajaran. Hal yang sudah terjadi di masa lalu masuk dalam kategori kita menoleh ke belakang, katakanlah masa lalu kita itu buruk maka kita bisa saja menoleh hal itu ke belakang supaya bisa kita jadikan pelajaran di kemudian hari.

Orang yang bisa memberikan pelajaran dengan melihat apa yang terjadi di belakangnya maka orang itu sudah satu langkah lebih baik dibandingkan orang lain. Jangan kita sia-siakan masa lalu kita. Jangan juga kita lupakan karena didalam kesakitan ada pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil.

Menoleh ke belakang tentu berkaitan erat dengan masa lalu karena masa lalu merupakan kejadian yang sudah terjadi. Begitu juga menoleh ke belakang adalah sesuatu hal yang telah terjadi baik itu hal yang buruk bahkan hal baik sekalipun.

Masa lalu bukan untuk dikenang, tapi bisa kita jadikan pemahaman dan pelajaran yang dapat kita ambil dari sana. Masa lalu bukan untuk kita tangisi dan juga sesali karena masa lalu tentu diakibatkan oleh diri kita sendiri. Kita tidak dapat menyalahkan waktu tapi hanya dapat kita salahkan diri kita. Dari hal tersebut kita ambil pelajaran yang berharga dari kejadian-kejadian yang ada dalam masa lalu kita.

Menoleh ke belakang tentu tidak semua orang bisa memahami dan melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai manusia tentu berpikir dengan kejadian-kejadian yang menimpa kita di masa lalu. Ketika kita sudah sukses misalnya jangan pernah kita lupakan asal kita, darimana kita belajar, dan juga siapa kita.

Karena setiap orang tentu memiliki rumah sendiri sebagai tempat untuk kembali. Seperti seorang yang sukses dalam dunia penulisan, maka dia tidak akan pernah lupa dengan siapa dia belajar. Hal ini adalah salah satu contoh sikap menoleh ke belakang.

Banyak sikap dan perilaku lainnya ketika kita dihadapkan dengan menoleh ke belakang. Orang yang senantiasa paham dengan hal ini, maka dia bisa membiasakan sikap seperti ini dalam kehidupan mereka.

Tolehlah karena setiap kita akan menoleh ada hal yang tertinggal dan patut kita pelajari dalam kehidupan kita. Jangan pernah kita menjadi manusia yang tidak pernah belajar dari kesalahan di masa lalu kita. Apabila hal tersebut terjadi maka itu merupakan ciri dan sifat orang yang sombong terhadap kehidupan.

Banyak manusia yang sombong dengan masa lalunya, memandang masa lalu hanyalah bualan belaka. Tidak ada manfaat ketika kita bisa mempelajari masa lalu tersebut. Hal ini adalah hal yang salah dalam persepsi manusia tersebut.

Orang diatas dunia tentu memiliki kesombongan tersendiri dalam dirinya, tetapi bedanya hanya sombong tersebut tidak ditampakkan ke orang lain. Jadikan masa lalu dan lihat ke belakang sebagaimana melihatnya kita hidup, bukan untuk kita balik lagi melainkan mengambil hikmah dari suatu kejadian.

Tolehlah merupakan sebuah kalimat suruhan karena orang belum paham untuk mempelajari hal yang berada jauh di belakangnya. Manusia tidak akan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya maka ham ini perlu ditanamkan ketika suatu hal menjadi masa lalu kita. Maka hal itu bisa kita jadikan pengalaman dan pelajaran dalam hidup kita.

Tolehlah ke belakang karena setiap alur kehidupan kita tidak lepas dari bagaimana kita memperlakukan masa lalu kita. Masa lalu memang telah berlalu tetapi jangan hidup kita sama dengan masa lalu kita, sesekali kita perlu menoleh ke belakang agar kita tenteram dalam kehidupan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *