Sriwijayamedia.com – Di tengah upaya pemerintah untuk mengatasi ancaman darurat sampah, Pimpinan MPR Eddy Soeparno menemui Wali Kota (Wako) Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari rangkaian pertemuan Eddy Soeparno bersama kepala daerah dalam rangka mengatasi masalah sampah.
Sebelumnya, Eddy Soeparno mengunjungi PLTSa Benowo Surabaya, dilanjutkan menemui Walikota Bandung Muhammad Farhan pada 1 Mei 2025 lalu dalam agenda yang sama.
Eddy Soeparno menjelaskan, pertemuan dengan Wako Tangsel adalah bagian dari upayanya untuk terus memfasilitasi upaya kepala daerah mengatasi masalah sampah.
“Masalah ancaman darurat sampah membutuhkan kolaborasi semua pihak, pemerintah pusat, daerah dan juga seluruh stakeholder lainnya. Komitmen saya sebagai pimpinan MPR RI adalah memfasilitasi hubungan daerah dan pusat untuk akselerasi penanganan sampah,” kata Eddy Soeparno, dalam keterangan persnya, Jum’at (16/5/2025).
Eddy menjelaskan, salah satu upaya mengatasi masalah sampah adalah dengan mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan inovasi waste to energy.
“Teknologi Waste to Energy sudah diterapkan di PLTSa Benowo Surabaya, PLTSa Putri Cempo Solo dan PLTSa di Kota Palembang. Sekarang Tangerang Selatan juga sudah selesai proses lelang untuk pembangunan Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Cipeucang,” ungkapnya.
Melalui Teknologi waste to energy ini, masyarakat bisa mendapatkan 2 manfaat sekaligus. Pertama tentu mengurangi secara signifikan tumpukan sampah yang selama ini tidak bisa ditampung di TPA. Kedua, bisa menghasilkan sumber energi terbarukan.
Secara khusus, Eddy menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan PSEL Tangsel dan siap membantu kelancaran proses dari groundbreaking hingga beroperasi penuh di 2027 mendatang.
“Saya sampaikan ke Pak Wali bahwa kami di MPR siap membantu jika dalam pembangunan PSEL nanti ada kendala yang dihadapi,” tegasnya.
Eddy menjelaskan, saat ini Menko Pangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sangat concern terkait upaya pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Kami juga aktif memberikan masukan kepada Pak Menko dalam upaya memanfaatkan sampah menjadi energi listrik. Saatnya kita fokus untuk melaksanakan Perpres No.35 Tahun 2018 tentang Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Jika peraturannya perlu diperkuat, saya mendukung penguatannya,” pungkasnya. (Adjie)









